Kesehatan

4 Cara Menyimpan ASI yang Benar Perlu Dipahami Para Ibu

Ibu harus tahu bagaimana cara menyimpan ASI yang benar, terutama bagi para ibu yang sedang sibuk dan tidak selalu memiliki waktu untuk menyusui anaknya secara langsung.

Saat ini sudah banyak Wanita karir, namun tentunya tidak menghalangi jika ingin memiliki anak. Namun setelah anaknya lahir, tentu ibu akan kembali berkarier sehingga tidak bisa maksimal dalam menyusui anaknya secara langsung. Namun jangan khawatir karena ada cara lainnya.

Sudah banyak penelitian tentang mempertahankan ASI ibu pada suhu tertentu. Sehingga ibu tidak harus menyusui anaknya secara langsung, karena anak masih bisa mendapat makanan ASI fresh meskipun tidak langsung fresh dari tubuh ibunya.

Jika Anda adalah seorang ibu dengan kondisi tidak bisa memberikan ASI secara langsung atau fresh, coba pahami bagaimana cara menyimpan ASI dengan benar setelah dikeluarkan.

4 Cara Menyimpan ASI yang Benar

Anda harus mengeluarkan ASInya terlebih dahulu sebelum menyimpannya. Kini juga sudah ada alat penyedot untuk mengeluarkan susu dari tubuh ibu. Kemudian disimpan dengan benar memakai beberapa cara berikut ini agar tetap fresh untuk diberikan pada anak.

1.     Memakai wadah penyimpanan yang bersih

Pertama gunakan wadah penyimpanan yang sangat bersih. Saat melakukan penyimpanan, pastikan juga tangan sudah bersih. Bisa dengan cara mencuci tangan dengan sabun sampai bersih terlebih dulu. Lalu untuk wadahnya bisa direbus dulu untuk menghilangkan bakteri.

Atau bisa juga dengan memakai wadah instant. Biasanya wadah ini tersedia di toko bayi, namun hanya 1 kali pakai saja. Tujuan melakukan cara menyimpan ASI yang benar dengan wadah bersih ini adalah untuk menghindari susu tercampur dengan kuman atau bakteri.

Baca Juga:
Manfaat Buah Blueberry untuk Kesehatan dan Kecantikan

Tentunya semua ibu tidak ingin anaknya sakit. Mengingat tubuh bayi masih sangat rentan terhadap penyakit, tentu harus dijaga kebersihan makanannya. Terutama jika tidak menyusui secara langsung.

2.     Simpan pada suhu antara 4 sampai 25 derajat

Kemudian cara menyimpan ASI yang benar harus pada suhu antara 4 sampai 25 derajat. Jika memakai suhu ruangan 25 derajat, susunya bisa bertahan sekitar 4 jam saja. Jika menyimpan di kulkas suhu 4 – 10 derajat, bisa bertahan 5 – 8 hari. Berbeda lagi jika di freezer tanpa kulkas.

Jika memiliki freezer tanpa kulkas, gunakan suhu 18 derajat agar bisa bertahan antara 6 sampai 12 bulan. Jadi penggunaan suhu ini harus disesuaikan dengan berapa lama Anda ingin menyimpan ASInya. Namun harus tetap memakai wadah sesuai dan sangat bersih.

3.     Gunakan metode FIFO

Cara menyimpan ASI yang benar selanjutnya adalah dengan memakai metode FIFO. Metode ini sudah cukup terkenal di kalangan ibu yang sering menyimpan ASInya setelah disedot keluar. Metode FIFO sering juga disebut dengan metode first in fisrt out.

Artinya susu yang pertama disimpan pertama kali harus keluar pertama kali juga. Susu dengan penyimpanan lebih lama harus diberikan terlebih dahulu. Jadi jangan langsung memberikan susu baru jika masih ada yang lama. Tujuannya adalah agar ASInya tidak sia – sia.

4.     Jangan menggabungkan ASI baru dengan yang lama

Lalu cara terakhir adalah jangan menggabungkan ASI baru dengan lama. Apalagi jika menggabungkan yang cair dengan beku. Berdasarkan pada masa simpan, tentu kandungan dalam ASInya sudah berbeda. Jadi jangan sampai dicampurkan menjadi 1 agar tetap aman.

Jika Anda menjadi ibu, kini sudah tidak perlu bingung lagi bagaimana cara memberi anak susu fresh. Lakukan cara menyimpan ASI yang benar tersebut agar nutrisi anak tetap terjaga.

Baca Juga:
Penyebab Penyapihan Dini pada Bayi yang Harus Diketahui Ibu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
error: Content is protected !!