6 Tahapan Siklus Akuntansi yang Wajib Anda Tahu dan Pahami


Tahapan siklus akuntansi sudah seharusnya Anda ketahui dan pahami sebelum membuat laporan keuangan perusahaan. Bahkan siklus akuntansi memiliki peran yang penting dalam suatu perusahaan.
Meskipun memiliki peran penting, hingga saat ini masih banyak perusahaan yang mengabaikan peran siklus akuntansi ini. Padahal siklus ini lebih baik daripada menggunakan catatan akuntansi keuangan manual.
Maka dari itu Anda harus tahu 11 tahapan dalam siklus akuntansi melalui penjelasan yang lebih lengkap berikut ini.
Apa itu Siklus Akuntansi dalam Suatu Perusahaan?
Sebelum mengetahui apa saja 11 tahapan siklus akuntansi dalam sebuah laporan keuangan perusahaan. Anda harus tahu pengertian siklus ini secara lebih dalam terlebih dahulu.
Baca Juga : Content Creator? Pelajari Cara, Skill dan Prospek untuk Memulainya
Pada dasarnya, siklus akuntansi adalah suatu tindakan akuntansi dalam sebuah perusahaan yang harus diidentifikasi. Selain itu juga harus akuntan analisis dan pastinya sudah tercatat menggunakan proses yang berulang.
Biasanya, siklus ini akan berlangsung dalam satu tahun dengan prinsip, metode dan teknik akuntansi yang tetap. Waktu tersebut akan perusahaan gunakan untuk mencatat aktivitas akuntansi terkait bisnis secara keseluruhan.
Perusahaan akan memulai siklus akuntansi pada awal tahun dengan pembukaan buku hingga akhir tahun dengan suatu jurnal penutup.
Prosedur ini akan terus berlangsung secara berulang-ulang dan terus-menerus selama perusahaan masih beroperasi. Hingga pada akhirnya menjadi sebuah siklus akuntansi.
Siklus ini tentunya dapat membantu pemilih perusahaan untuk dapat mengkaji situasi keuangan perusahaan yang baik. Siklus akuntansi sudah pasti memiliki tahapan yang terdiri dari penggabungan dan pencatatan.
Baca Juga : 10 Cara Optimasi SEO WordPress Untuk Tingkatkan Traffic Web
Selain itu juga terdiri dari tahapan pelaporan dan pengikhtisaran dari data keuangan yang sebelumnya telah terproses. Ada juga yang menjelaskan bahwa siklus akuntansi adalah tahapan dan tugas akuntansi otomatis.
Apapun pengertian siklus akuntansi, yang jelas hal ini penting untuk diterapkan suatu perusahaan. Dengan tujuan untuk meminimalisir kerugian karena keuangan lebih tertata dengan baik.
6 Tahapan Siklus Akuntansi yang Wajib Anda Tahu
Sekarang sudah tiba saatnya untuk Anda mengetahui apa saja tahapan siklus akuntansi penting dalam perusahaan. Berikut ini sudah terdapat 6 penjelasan tentang tahapan yang benar dari siklus akuntansi yang harus Anda perhatikan.
Baca Juga : 7+ Tips Mengatasi Insecure yang Mudah dan Efisien
1. Mengidentifikasi Transaksi
Tahapan siklus akuntansi yang pertama adalah mengidentifikasi transaksi. Hal ini penting untuk Anda lakukan sebagai seorang akuntan untuk dapat mencatat data transaksi dengan benar.
Namun perlu Anda ingat, bahwa tidak semua jenis transaksi yang ada bisa Anda catat.
Transaksi yang dapat dicatat adalah jenis transaksi yang merubah posisi keuangan perusahaan. Selain itu juga dapat memiliki nilai ke dalam sebuah univ moneter secara objektif.
Transaksi yang bisa tercatat juga harus memiliki bukti transaksi yang valid. Tanpa adanya bukti transaksi tidak dapat masuk dan tercatat dalam laporan keuangan.
2. Analisis Tahapan Transaksi
Tahapan siklus akuntansi selanjutnya adalah melakukan analisis pada tahapan transaksi. Karena biasanya sistem pembukuan sudah menggunakan double entry system.
Sistem ini membuat setiap transaksi yang tercatat akan menimbulkan efek terhadap posisi keuangan debit atau kredit memiliki jumlah sama. Ini yang mengakibatkan transaksi minimal membutuhkan dua rekening pembukuan.
Baca Juga : 5 Wisata Pemandian Air Panas Sentul Sedang Hits Di Bogor
3. Catat Setiap Transaksi
Selanjutnya Anda perlu mencatat setiap transaksi yang sudah berlangsung. Anda bisa melakukan pencatatan transaksi dalam sebuah jurnal keuangan.
Perlu Anda tahu bahwa dalam mencatat setiap transaksi memerlukan ketelitian agar tidak ada yang terlewat. Ada dua cara dalam memproses keuangan yang bisa Anda lakukan yaitu debit dan kredit dalam jurnal umum.
4. Mencatat di Buku Besar
Setelah berhasil mencatat transaksi dalam jurnal, Anda juga harus menulis semua transaksi yang terjadi dalam buku besar. Buku besar sendiri merupakan alat yang berguna untuk pencatatan laporan keuangan.
Buku besar ini berisi seluruh rangkuman transaksi keuangan yang berasal dari jurnal umum. Semua perusahaan sudah pasti memiliki buku besar dan masing-masing rekening dengan kode tertentu.
Tentunya hal ini bertujuan untuk mempermudah para akuntan dalam mengidentifikasi transaksi keuangan. Selain itu, akuntan juga dapat melakukan pengecekan ulang terhadap data tersebut.
Baca Juga : Awas! Ini Dampak Buruk Malas Bergerak Terhadap Tubuh
5. Susun dan Sesuaikan Neraca Saldo
Tahapan umum siklus akuntansi selanjutnya adalah menyusun dan menyesuaikan neraca saldo serta laporan keuangan. Penyesuaian neraca saldo harus sesuai dengan buku neraca saldo sebelumnya dan memperhatikan jurnal penyesuaian.
Saldo tersebut kemudian terbagi kedalam dua kelompok yaitu kelompok aktiva dan pasiva sesuai dengan statusnya. Kemudian susun hingga jumlah saldo antara aktiva dan pasiva sama besar.
6. Susun Jurnal Penutup
Tahapan siklus akuntansi yang terakhir adalah menyusun jurnal penutup yang akan dilakukan oleh seorang akuntan. Jurnal penutup dapat Anda susun pada akhir periode akuntansi.
Caranya cukup mudah hanya dengan menutup rekening nominal atau rekening laba dan rugi. Untuk menutup rekening-rekening tersebut, buat nihil nilai dalam rekening tersebut.
Sebenarnya masih ada banyak tahapan siklus akuntansi, namun yang paling penting adalah mengetahui enam tahapan diatas. Terapkan dan sadari bahwa siklus akuntansi penting untuk suatu perusahaan.