Pendidikan

Bagaimana Proses Terjadinya Hujan? Berikut Penjelasan Lengkapnya!

Hujan sering kali kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, dan proses terjadinya hujan tentu melalui berbagai tahapan yang tidak dapat terjadi begitu saja. Ingin tahu apa saja tahapannya ? mari kita simak lebih lanjut penjelasan artikel berikut ini.

Proses Terjadinya Hujan Yang Dapat Kita Ketahui

Pada dasarnya semua makhluk hidup di bumi akan membutuhkan air dalam kehidupan. Salah satunya yaitu sumber air yang berasal dari hujan. Air hujan memiliki berbagai manfaat penting dalam kehidupan, seperti digunakan untuk pembangkit listrik, kepentingan industri dan pengairan lahan pertanian. Selain itu adanya hujan juga dapat membantu berbagai ekosistem misalnya saat musim bercocok tanam dimulai akan sangat memerlukan hujan dalam prosesnya.

Sebelum melangkah lebih lanjut terkait dengan proses hujan, terlebih dahulu hendaknya kita mengetahui apa pengertian dari hujan. Hujan merupakan sebuah proses penguapan yang dapat terjadi pada permukaan wilayah bumi dari wilayah perairan, dan daratan. Adanya proses hujan ini erat kaitannya dengan siklus hidrologi. Yang mana siklus tersebut menyebabkan air turun dari atmosfer menuju ke permukaan bumi.

Curah hujan biasanya tidak sama antara daerah satu dengan daerah yang lain. Nah, mengapa demikian ? karena adanya perbedaan curah hujan tersebut sangat dipengaruhi oleh penguapan air pada permukaan bumi dan juga adanya penyinaran matahari. Sehingga sering kali kita melihat daerah yang satu memiliki curah hujan yang tinggi dan sementara daerah yang lainnya lagi memiliki curah hujan sedang. Tentunya dari perbedaan curah hujan tersebut terdapat berbagai proses panjang di dalamnya.

Baca Juga:
Cara Budidaya Jamur Merang Termudah Cepat Panen

Baca Juga : Tips Mencegah Atap Rumah Bocor, Cek Bagian Bawah

3 Urutan Proses Terjadinya Hujan

Hujan dapat terjadi karena melalui berbagai proses yang panjang. Adanya proses tersebut akan membuat kita tahu bagaimana aliran air sampai terbentuknya hujan.  Berikut ini terdapat 3 urutan terjadinya hujan yang dapat kita ketahui.

1.    Evaporasi

Tahapan pertama proses terjadinya hujan yaitu Evaporasi. Evaporasi merupakan suatu proses yang mengubah air yang berwujud cair menjadi air dalam wujud gas atau biasa disebut dengan penguapan. Biasanya proses penguapan bisa lebih cepat terjadi ketika suhu udara di suatu tempat panas. Energi panas dari matahari tersebut akan membuat sumber air yang berasal dari sungai, danau dan laut akan mengalami penguapan menjadi butiran uap air.

Air yang mengalami penguapan tersebut akan naik ke atas atmosfer dan membentuk suatu gumpalan yang disebut dengan awan. Selain itu, banyaknya uap air yang menguap tergantung dari tingginya suhu udara. Yang mana, semakin panas atau tinggi suhu udara akan mengakibatkan banyaknya air yang menguap ke udara. Sehingga hal tersebut juga akan berpengaruh terhadap deras dan tidaknya hujan yang terjadi.

Baca Juga : Mati Lampu? Ketahui 9 Penyebab Listrik Padam di Rumah

2.    Kondensasi

Tahap kedua dari proses terjadinya hujan yaitu kondensasi atau pengembunan. Biasanya uap air yang telah mengalami evaporasi dan naik ke atmosfer akan mengembun dan berubah menjadi partikel es yang kecil. Partikel-partikel tersebut nantinya akan membentuk sebuah gumpalan putih yang mendekat antar satu dengan yang lain.

Proses partikel es yang mendekat satu sama lain itu dinamakan dengan koalesensi. Pada tahap ini, partikel es tersebut memiliki ukuran jari-jari sekitar 5 sampai 20 mm kemudian jatuh ke permukaan bumi dengan kecepatan 0,01 sampai 5 cm/s. Sementara itu partikel tidak akan jatuh ke bumi apabila kecepatan aliran pada udara lebih tinggi.

Baca Juga:
Sejarah Dinasti Samaniyah : Puncak Kejayaan, Keruntuhan, dan Peninggalannya

Adanya perubahan uap air yang menjadi es sangat dipengaruhi oleh perbedaan suhu pada ketinggian awan di udara. Semakin tinggi awan yang sudah terbentuk, maka suhu juga akan semakin dingin. Pada tahap kondensasi ini uap air akan naik ke atas dikarenakan panasnya sinar matahari. Setelah uap air tersebut naik ke atas yang cukup tinggi, maka terjadilah pengembunan yang akan berubah menjadi tetesan air.

Seperti saat Anda melihat air dingin pada gelas, yang mana uap air tersebut akan mengembun di dalam gelas. Nah, proses tersebut sama halnya dengan ketika uap air naik ke permukaan langit dan kemudian menjadi tetesan air. Namun hal yang tidak kalah penting lagi yaitu tidak semua air yang mengembun akan membentuk gumpalan awan. Mengapa hal tersebut terjadi ? karena sebagian ada yang mengembun di dekat tanah, sehingga akan naik menjadi kabut dan sebagiannya lagi akan naik ke atas membentuk awan.

Baca Juga : Berikut Penyebab Air PAM Mati dan Cara Mengatasinya

3.    Presipitasi

Proses ketiga yang mempengaruhi terjadinya hujan yaitu presipitasi. Presipitasi merupakan sebuah proses pencarian butiran-butiran es di awan menjadi titik-titik hujan yang kemudian jatuh ke permukaan bumi. Awan yang telah terbentuk akan dapat saja tertiup dan terbawa angin sehingga menjadi turun hujan di tempat lain atau berbeda dengan sebelumnya. Awan yang sudah kelihatan padat dan penuh dengan uap air akan jatuh ke bumi dalam bentuk titik-titik hujan.

Biasanya ukuran dari titik-titik hujan berbeda beda mulai dari 0,5 mm atau bahkan ada yang lebih besar. Sementara itu, hujan gerimis biasanya berukuran kurang dari 0,5 mm. Perbedaan ukuran tersebut biasanya tergantung pada lokasi awan saat menurunkan hujan. Gerimis akan turun ketika awan dalam posisi dangkal, sementara hujan yang deras akan turun ketika awan dengan posisi menengah, tinggi atau bahkan sangat tinggi.

Baca Juga:
Rekomendasi Situs Jurnal Internasional Terbaik untuk Mahasiswa

Setelah membaca penjelasan berikut tentunya Anda sudah paham bukan terkait proses terjadinya hujan?nah perlu kita pahami lagi bahwa adanya hujan merupakan suatu proses yang terjadi secara berulang-ulang. Sehingga proses ini sering kali dikatakan sebuah siklus perputaran air. Dari siklus tersebut tentunya akan memerlukan proses yang sangat panjang untuk menjadi hujan yang akhirnya turun ke bumi dan membantu berbagai aktivitas kehidupan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
error: Content is protected !!