Cara memasarkan hasil ternak tentunya membutuhkan teknik dan strategi pemasaran untuk mencapai hasil usaha. Seperti yang akan kami jelaskan dibawah ini tentang strategi pemasaran produk unggas khususnya ayam kampung.
Sebagai peternak kita harus mengetahui strategi pemasaran produk hewani yang efektif dan efisien. Tujuannya adalah untuk meningkatkan penjualan dan mendapatkan keuntungan yang lebih banyak, karena panen yang kaya tidak ada artinya, jika tidak dapat memasarkannya.
Cara Memasarkan Hasil Ternak Ayam Domestik
Meskipun ada yang mengatakan bahwa permintaan ayam kampung di pasaran tidak cukup, namun nyatanya banyak ayam kampung yang mengeluhkan sulitnya menjual hasil panennya, terutama para pemula. Berikut adalah salah satu cara jualan ayam gratis yang bisa Anda coba.
1. Dijual ke Pasar Tradisional
Cara ini sebenarnya adalah cara yang paling mudah, artinya Anda langsung mendapatkan ayam di pasar tradisional dan pasti akan banyak calo/pengumpul yang mau membelinya. Tapi kebanyakan harga dinegosiasikan dengan murah.
Baca Juga : Cara Ternak Ulat Hongkong
Karena kolektor mencari untuk dijual kembali dan pasti mendapat untung, terutama jika Anda baru dan belum memesan. Tentunya selain dirumahan juga perlu untuk explore hingga ke pasar tradisional.
2. Penjualan Langsung ke Konsumen
Cara memasarkan hasil ternak ini memang sedikit rumit dan membutuhkan waktu dan tenaga karena Anda harus menawarkannya langsung ke konsumen. Menjual ayam kampung memiliki keuntungan yaitu harganya yang jauh lebih mahal daripada menjual ke tengkulak.
3. Penawaran di Internet
Sekarang zamannya internet, jadi Anda juga bisa memanfaatkannya untuk mencari informasi dan memasarkan hasil panen dengan menyediakan forum jual beli di media sosial. Memanfaatkan media sosial bisa meningkatkan pendapatan tentunya.
Internet dapat menjangkau setiap sudut dunia dan setiap bidang kehidupan. Jadi menurut saya Cara memasarkan hasil ternak ini paling efektif jika sudah tahu cara menggunakannya dan menguasai strategi pemasaran, karena target pasarnya sangat luas.
Baca Juga : Cara Buka Usaha Sendiri dan Raih Sukses dengan Modal Minimal
4. Menghasilkan Produk Olahan Sendiri
Membuat produk olahan yang kreatif dan menarik dari bahan dasar ayam kampung juga merupakan cara yang efektif untuk memasarkan produk hewani. Hal ini karena banyak sekali ahli kuliner masakan olahan ayam kampung.
Apalagi jika memasarkannya di tempat-tempat yang banyak dikunjungi wisatawan atau di tempat-tempat ramai seperti di dekat pusat perbelanjaan, hotel atau tempat-tempat strategis lainnya. Hal tersebut bisa menjadi peluang pemasaran tersendiri.
5. Menerapkan Pendekatan Pemasaran
Untuk grower pemula atau grower yang masih dalam skala kecil dan belum banyak koneksi bisa menggunakan cara memasarkan hasil ternak satu ini. Sistem ini yaitu sistem marketing 60% :20:20. Berikut rinciannya yang bisa diterapkan.
- Strategi pertama:
Pertama harus menyortir/memilih sekitar 20% dari semua ayam, ini adalah pejantan dan ayam betina yang memiliki bentuk dan warna tubuh terbaik. Ayam-ayam tersebut kemudian dipelihara dan dijual sebagai hasil peternakan dengan harapan harga jual yang tinggi.
Baca Juga : 5 Ide Peluang Usaha di Desa yang Sangat Menguntungkan
- Strategi lain:
Selanjutnya juga membutuhkan penyortiran sekitar 20% lebih banyak, mis. H. ayam cepat besar atau besar, ayam ini nantinya dijual ke bagian kedua dengan cara dijual dalam peti kemas. Tujuannya untuk menambah biaya pembelian makanan, vitamin, vaksin dan lain-lain.
Hal ini karena membeli makanan biasanya harus dilakukan secara bertahap untuk mengantisipasi saat ekonomi melemah. Langkah preventif yang perlu dilakukan untuk bertahannya bisnis ayam kampung tetap terjaga.
Baca Juga : Peluang Usaha Karedok yang Mudah Dilakukan Ibu Rumah Tangga
- Strategi ketiga:
Saat tiba waktunya memanen ayam, Anda bisa menjual semua sisa ayam ke tengkulak grosir dengan harga yang pas. Yang paling penting adalah Anda tidak kalah. Tujuannya untuk mendapatkan uang pembelian bibit serta biaya pemeliharaan yang stabil.
Memiliki sebuah usaha seputar peternakan memang susah-susah gampang. Dibutuhkan ketelatenan dan cara memasarkan hasil ternak yang konsisten agar hasil produksi juga tetap terjaga kualitas dan kuantitasnya.
