Cara Mendidik Anak Dengan Pola Asuh Yang Baik


Cara mendidik anak merupakan hal yang harus dipahami dengan baik oleh para orang tua. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan menerapkan pola asuh yang tepat.
Masing-masing anak tentu memiliki karakteristik yang berbeda-beda, yang mana hal ini membuat para orang tua harus memilih pola asuh yang tepat sebagai salah satu cara mendidik anak agar menjadi individu yang baik.
Cara Mendidik Anak Dengan Pola Asuh
Para orang tua masa kini mungkin sudah banyak yang mengikuti pembekalan terkait dengan parenting. Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan bahwa beberapa orang tua masih mengalami kesulitan dalam penerapan pola asuh. Berikut ini adalah beberapa pola asuh yang bisa Anda terapkan.
1. Pola Asuh Otoriter
Pola asuh otoriter adalah pola asuh yang mana orang tua memiliki kekuasaan yang tertinggi. Pola asuh ini biasanya ditandai dengan sikap yang tegas, kaku, orang tua merasa paling benar, dan adanya hukuman untuk akan jika tidak mengikuti aturan atau apa yang diinginkan oleh orang tua.
Baca Juga : 6 Game Edukasi Anak Untuk Belajar di Android Lengkap dan Gratis
Anda dapat menerapkan pola asuh ini dengan ketegasan. Namun, Anda perlu mempertimbangkan berbagai hal dalam penerapannya. Otoritatif artinya Anda mengatur semua hal terkait dengan anak Anda, maka dari itu Anda perlu memikirkan matang-matang apakah apa yang Anda inginkan memang benar-benar yang terbaik untuk anak Anda.
Penerapan pola asuh ini bisa memberikan dampak yang positif jika diterapkan pada karakter anak yang tepat. Meskipun demikian, pola asuh ini tetap memiliki dampak yang negatif pula, misalnya anak menjadi takut untuk mengungkapkan pendapat dan tidak mampu mengambil Keputusan sendiri.
Apabila pola asuh ini diterapkan pada karakteristik anak yang tidak tepat akan mengakibatkan anak menjadi memberontak atau mudah meledak-ledak. Hal ini tentu akan berpengaruh terhadap hubungan interpersonal yang dimiliki oleh anak. Selain itu, anak juga bisa memiliki kepribadian yang otoriter kedepannya.
Baca Juga : Kenali Disleksia Pada Anak Dari Penyebab Hingga Cara Mengatasinya!
2. Pola Asuh Permisif
Cara mendidik anak yang kedua adalah dengan menerapkan pola asuh permisif. Pola asuh permisif ini memiliki konsep yang berbanding terbaik dengan pola asuh otoriter.
Pada pola asuh otoriter, orang tua cenderung menuntut anak untuk mengikuti keinginan orang tua. Sedangkan pola asuh permisif adalah pola asuh di mana orang tua mengikuti keinginan anak. Biasanya, orang tua yang menerapkan pola asuh ini akan mendidik anak dengan penuh kehangatan, kasih sayang, dan juga perhatian.
Penerapan pola asuh ini dapat membuat anak tumbuh menjadi individu yang kreatif dan dapat mengekspresikan diri dengan bebas. Orang tua yang menerapkan pola asuh ini akan memberikan dorongan kepada anaknya untuk melakukan apapun yang diinginkannya.
Dengan menerapkan pola asuh ini, anak akan merasa mendapatkan kepercayaan dari orang tua. Dengan demikian orang tua dan anak bisa menjalin kedekatan layaknya seorang teman.
Pola asuh ini memang terkesan cukup baik jika diterapkan kepada anak. Namun, apabila Anda terlalu memberikan kebebasan kepada anak, hal ini akan berujung kepada hal yang kurang baik. Hal ini dikarenakan ketika anak terbiasa bebas menjalani hidup, ada kemungkinan seiring berjalannya waktu anak akan menjadi kurang disiplin, kurang inisiatif, atau bahkan menjadi agresif jika apa yang diinginkan tidak dapat dipenuhi.
Baca Juga : Ini Dia Tanda Strict Parents dan Efek Buruknya Bagi Anak
3. Pola Asuh Demokratis
Mungkin apabila ditinjau dari pemaparan kedua pola asuh di atas, masing-masing pola asuh memiliki nilai positif dan negatifnya. Maka dari itu, pola asuh demokratis ini hadir untuk melengkapi keduanya.
Pola asuh demokratis ini oleh beberapa orang dinilai cukup efektif sebagai salah satu cara mendidik anak yang paling ideal. Hal ini dikarenakan pola asuh ini adalah pola asuh yang memberikan keseimbangan antara otoriter dan juga permisif.
Penerapan pola asuh ini dilakukan dengan memberikan arahan kepada anak, memberikan batasan ataupun aturan, dan juga menerapkan adanya konsekuensi untuk anak. Namun, di sisi lain orang tua tetap terbuka dengan pendapat yang dimiliki oleh anak.
Meskipun orang tua menerapkan adanya konsekuensi, konsekuensi tersebut pada awalnya juga harus telah disepakati oleh anak. Jadi, semua ditetapkan atas Keputusan bersama. Selain itu, orang tua juga perlu memberikan apresiasi kepada anak seperti memberikan pujian, hadiah, ataupun dukungan secara emosional atas keberhasilan yang dicapai oleh anak.
Baca Juga : 8 Cara Meningkatkan IQ Anak dan Beberapa Hal yang Dapat Menurunkannya
Pola asuh ini dapat membantu anak memiliki kepribadian yang lebih seimbang, lebih mandiri dalam pengambilan Keputusan, memiliki komunikasi yang baik, percaya diri, dan lebih bahagia secara psikologis. Hal ini dikarenakan, anak tetap memiliki kebebasan untuk mengambil Keputusan, namun tetap berada dalam pengawasan orang tua. Dengan demikian anak tetap merasa diperhatikan.
Dari ketiga pola asuh yang telah disebutkan, pada dasarnya ketiganya dapat menjadi cara mendidik anak yang tepat jika Anda telah mengenali karakteristik anak Anda dengan baik. Maka dari itu, pastikan Anda mengenali anak Anda dengan baik sebelum menerapkannya.