Kenali Penyebab dan Gejala Saraf Kejepit sebelum Terlambat


Apakah Anda sering merasakan nyeri hebat pada punggung atau pinggul hingga merambat ke bagian leher? Jika iya, segeralah periksakan diri ke dokter. Bisa jadi, kondisi tersebut adalah gejala saraf kejepit atau HNP (Hernia Nukleus Pulposus).
Jika tidak ditangani dengan benar, saraf kejepit bisa menyebabkan kompilkasi yang berbahaya. Merangkum informasi dari berbagai sumber, artikel ini mengulas penyebab, gejala, jenis, dan tindakan penyembuhan saraf kejepit.
Apa Itu Saraf Kejepit dan Penyebabnya
Saraf kejepit adalah kondisi yang ditandai adanya tekanan berlebih pada saraf oleh jaringan, seperti tulang, tulang rawan, dan otot. Akibatnya, saraf menjadi rusak. Penderita biasanya merasakan gejala saraf kejepit nyeri hebat dan kesemutan.
Baca Juga : Ketahui Berikut Manfaat Daun Gedi Jarang Diketahui
Posisi tubuh yang dapat meningkatkan tekanan pada saraf, misalnya bertumpu pada siku dan menyilangkan kaki dalam waktu yang lama. Lebih detail, berikut ini beberapa penyebab saraf kejepit yang patut Anda waspadai, yaitu
- Hernia diskus atau tekanan dan bergesernya bantalan tulang belakang;
- Radang sendi yang menekan saraf di sekitarnya;
- Stenosis spinal atau tulang belakang mengalami penyempitan secara tidak normal;
- Carpal tunnel syndrome atau kondisi saraf pergelangan tangan yang tertekan karena pembengkakan tendon, pembesaran tulang, dan penebalan ligament; dan
- Cedera dan memar setelah melakukan aktivitas berat dan olahraga.
- Jika penyebab saraf terjepit ini memberikan dampak nyeri jangka panjang, sahabat mika perlu waspada karena saraf bisa rusak, sehingga anda kesulitan untuk bergerak dan beraktivitas.
Gejala Saraf Kejepit
Setelah mengetahui penyebab saraf kejepit, Anda juga perlu mengenali gejalanya. Gejala saraf kejepit biasanya muncul perlahan, bahkan kadang-kadang sempat hilang, lalu muncul lagi. Berikut adalah gejala dari saraf kejepit yang sering ditemui.
Baca Juga : Manfaat Air Cucian Beras, Salah Satunya Membuat Awet Muda
1. Nyeri pada Kaki seperti Terbakar
Saraf kejepit bisa menyebabkan nyeri pada punggung bawah yang membawa tekanan pada tulang belakang. Lalu, nyeri pada saraf tulang belakang ini menjalar ke seluruh kaki disertai sensasi rasa panas seperti terbakar.
2. Rasa Nyeri yang Menjalar dari Leher ke Tangan
Saraf terjepit tidak hanya terjadi pada bagian punggung dan pinggul, tetapi juga pada tulang belakang leher. Tekanannya bisa menyebabkan rasa nyeri yang menjalar hingga ke lengan, pergelangan tangan, dan bahu.
3. Kaki Melemah
Penderita saraf kejepit biasanya mengalami gejala saraf kejepit berupa melemahnya fungsi kaki. Kaki mereka terasa lemas untuk bergerak dan berjalan. Makin lama, kekuatan kaki justru makin melemah.
4. Cengkeraman Melemah
Jika saraf leher terjepit dan rasa nyeri telah menjalar hingga tangan, kekuatan tangan untuk cengkeraman juga melemah. Akibatnya, penderita kesulitan untuk menulis atau melakukan aktivitas kecil lain seperti memegang sendok.
Baca Juga : Menjaga Kelembapan Kulit Bayi dengan Langkah Mudah
5. Rasa Kebas atau Mati Rasa
Tekanan yang berlebih pada saraf tertentu dapat mematikan rangsangan terhadap rasa nyeri. Dalam posisi tertentu, penderita kemudian malah tidak bisa merasakan nyeri atau tekanan apa pun. Gejala saraf kejepit ini disebut kebas atau mati rasa.
6. Nyeri seperti Tertusuk Jarum
Penderita saraf terjepit bisa juga mengalami nyeri seperti tertusuk (parasthesia). Gejala ini sekaligus merupakan indikasi terjadinya sindrom carpal tunnel pada pergelangan tangan.
7. Tidak Bisa Menahan Keinginan Buang Air Kecil
Saraf yang menekan punggung bawah bisa menyebabkan usus dan kandung kemih tidak bisa terkontrol. Akibatnya, penderita tidak tahan untuk menahan buang air kecil ataupun besar. Jika ini terjadi, penderita biasanya terus menggerakkan kaki.
Selain gejala saraf kejepit di atas, penderita saraf kejepit dengan nyeri pada bagian panggul biasanya sering mengubah posisi tubuhnya. Rasa nyeri biasanya akan berkurang jika mencondongkan tubuh ke depan atau berbaring lurus.
Baca Juga : 5 Menu Makanan Buka Puasa, Sehat dan Bergizi
Jika Anda merasakan gejala-gejala di atas dan kondisinya semakin hebat, segeralah memeriksakan diri. Saraf kejepit yang tidak segera ditangani dan disembuhkan bisa menyebabkan beberapa komplikasi, antara lain:
- kerusakan saraf permanen;
- kelumpuhan, baik total maupun sebagian;
- gangguan saraf otonom, misalnya tidak bisa lagi menahan buang air; dan
- tidak bisa ereksi (pada laki-laki).
Namun, sebelum membahas cara penyembuhannya, ada baiknya Anda mengetahui jenis-jenis sara kejepit berdasarkan posisi kejadiannya.
Jenis-Jenis Saraf Kejepit
Berdasarkan posisi atau letak penjepitannya, ada dua jenis saraf kejepit, yaitu Herniated Nucleus Pulposus (HNP) dan Nerve Entrapment Syndrome.
1. Herniated Nucleus Pulposus (HNP)
Tipe initerjadi ketika cakram atau bantalan yang berada di antara tulang belakang robek dan keluar dari posisi semula sehingga menjepit cabang saraf di sekitarnya.
Baca Juga : Kenali Manfaat dan Bahaya Buah Kecubung
HNP sering terjadi pada tulang belakang bagian bawah atau lumbar sebagai tulang yang paling banyak menopang berat badan. Selain itu, bisa juga terjadi di bagian leher.
Gejala HNP pada lumbar, antara lain sensasi panas seperti terbakar, kesemutan yang menjalar dari pantat hingga bagian kaki. Gejala HNP pada leher, antara lain nyeri pada leher dan bahu yang bisa menjalar hingga lengan dan jari-jari tangan.
2. Nerve Entrapment Syndrome
Jenis ini terjadi jika saraf tepi pada alat gerak tubuh bagian atas atau bagian tubuh bawah mengalami penjepitan kronis. Penyebabnya adalah kelainan ekstrinsik dan intrinsik pada saraf.
Kelainan ekstrinsik misalnya masalah sendi. Kelainan intrinsik, misalnya tumor sel saraf, trauma berulang yang merusak pembungkus saraf dan menyebabkan perubahan struktur saraf.
Tindakan Penyembuhan
Anda tidak perlu berkecil hati jika merasakan gejala saraf kejepit karena kejadian ini bisa disembuhkan. Namun, pengobatannya tergantung pada tingkat keparahan yang dialami.
1. Kondisi Ringan
Untuk kondisi saraf kejepit yang tergolong ringan, Anda bisa menjalani terapi saraf kejepit di rumah, antara lain:
- beristirahat yang cukup;
- memperbaiki posisi duduk;
- mengonsumsi obat pereda nyeri;
- melakukan kompres panas atau dingin;
- menggunakan splint atau alat penyangga bagian tubuh; dan
- melakukan olahraga tertentu, seperti yoga.
Baca Juga : Kenali Manfaat Puasa Mutih dan Pengertian Lengkapnya Berikut Ini
2. Kondisi Berat
Jika saraf kejepit tak kunjung sembuh dengan terapi di atas, Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter. Untuk kondisi saraf kejepit yang berat, dokter mungkin akan melakukan hal-hal berikut:
- pemberian obat-obatan;
- pemasangan bracket atau penyangga di tangan;
- terapi fisik; dan/atau
- operasi saraf kejepit.
Operasi saraf kejepit adalah alternatif terakhir setelah Tindakan 1-3 tidak berhasil. Operasi ini adalah untuk menghilangkan tekanan yang mengakibatkan saraf kejepit. Jenisnya tergantung lokasi saraf kejepitnya.
Baca Juga : Olahraga Mengecilkan Perut
Berikut ini beberapa jenis operasi yang biasa dilakukan untuk menangani saraf kejepit.
- Bedah Invasif Minimal
Operasi jenis ini tidak memerlukan sayatan besar dan tidak melukai banyak jaringan di sekitar tulang belakang.
- Percutaneous Endoscopic Lumbar Discectomy (PELD)
Tindakan operasi ini menggunakan kamera endoskopi di tulang belakang bagian punggung bawah (pinggang). Operasi ini hanya melakukan sayatan sekitar 1 cm, pemulihannya lebih cepat, minim risiko, dan tingkat keberhasilannya tinggi.
Baca Juga : Manfaat Bersepeda Untuk Tubuh
- Percutaneous Endoscopic Cervical Decompression (PECD)
Operasi ini dilakukan mulai dari depan leher (anterior) ataupun dari belakang leher (posterior), tergantung lokasi tonjolan bantalan sendi. Teknik ini juga menggunakan kamera endoskopi, minim sayatan, dan hasilnya akurat.
Penutup
Saraf kejepit bisa berakibat fatal jika tidak ditangani dengan benar. Sebelum terlambat, ada baiknya Anda mengenali penyebab dan gejala saraf kejepit. Jika Anda mengalaminya, segera konsultasikan kepada dokter.