

Sebagai orang tua, mengetahui faktor yang mempengaruhi perkembangan anak menjadi salah satu hal yang penting. Apalagi, momen perkembangan anak merupakan salah satu hal berharga yang tidak akan terulang lagi.
Fase tumbuh kembang anak ini terbagi menjadi dua, yaitu pertumbuhan dan juga perkembangan. Fase pertumbuhan mengacu pada perubahan fisik, sementara fase perkembangan mengacu pada peningkatan mental anak.
Fase awal perkembangan ini sangat penting karena dapat disebut sebagai golden periode, apalagi jika anak menuju usia 2 tahun. Lingkungan yang sehat, aman, dan penuh orang yang menyayanginya juga berperan penting sebagai faktor pendukungnya.
Selain itu, faktor-faktor tersebut juga memiliki dua kemungkinan peranan bagi anak. Pertama, yaitu membantunya berkembang atau yang kedua, justru menghambat perkembangannya. Lalu, apa saja faktor yang mempengaruhi perkembangan anak? Temukan jawaban selengkapnya pada pembahasan berikut ini.
10 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Anak
Apa saja faktor yang dapat mempengaruhi fase pertumbuhan dan perkembangan anak? Berikut ini adalah beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan anak.
1. Genetik
Faktor genetik merupakan salah satu hal yang diturunkan langsung oleh orang tua kepada anak melalui gen. Hal ini biasanya terlihat pada karakteristik fisik, kecerdasan, bakat dan juga penyakit genetik yang dimiliki oleh orang tua anak dan bisa saja mengganggu tumbuh kembangnya.
2. Lingkungan
Lingkungan tempat anak bertumbuh ini dapat dikatakan sebagai faktor yang paling berpengaruh pada kondisi psikologis anak, yang diakibatkan dari proses tempaan dan pola asuh yang diberikan. Maka dari itu, lingkungan yang berbeda akan menghasilkan kualitas diri anak yang berbeda juga.
3. Jenis kelamin
Jenis kelamin anak akan berpengaruh pada pertumbuhan fisiknya terutama saat menjelang masa remaja. Pada anak laki-laki akan cenderung lebih terlihat pada kondisi fisiknya yang lebih tinggi dan atletis. Sedangkan bagi anak perempuan akan lebih cepat matang dari pada psikologisnya.
4. Hormon
Hormon berfungsi untuk mengatur dan mengontrol fungsi tubuh dan perkembangan anak. Maka dari itu, jika terjadi ketidakseimbangan hormon maka dapat membuat si anak akan mengalami cacat pertumbuhan, masalah perilaku, obesitas, dan masalah lainnya.
5. Nutrisi
Kebutuhan nutrisi yang tercukupi dapat membantu anak agar tumbuh dan berkembang sebagaimana mestinya. Apabila tidak diperhatikan, bisa saja anak akan mengalami malnutrisi atau kekurangan nutrisi, bahkan mengalami obesitas karena kelebihan nutrisi.
6. Status Sosial dan Ekonomi
Status sosial dan ekonomi juga akan mempengaruhi kualitas dan kemampuan anak karena berkaitan dengan kebutuhan anak dapat tercukupi atau tidak. Biasanya, anak-anak dari keluarga berkecukupan akan berpotensi lebih unggul, jika tidak mengalami keterbelakangan mental.
7. Tingkat Polusi
Tingkat polusi atau pencemaran udara di luar atau di dalam ruangan dapat berpengaruh pada proses perkembangan anak. Hal ini karena adanya polusi dapat mengakibatkan dampak negatif bagi proses tumbuh kembang otak dan juga kesehatan yang dimiliki anak.
8. Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran yang diterima anak baik melalui pendidikan formal, informal, maupun dari mana saja dapat berpengaruh pada kondisi mental, emosi, kecerdasan, dan kemampuan sosial nya. Hal ini biasanya juga dapat dilakukan dengan pemberian aktivitas dan olahraga secara kontinyu.
9. Kesehatan
Kesehatan anak Anda dapat diwujudkan dengan pembiasaan melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga untuk mendapatkan kekuatan otot dan massa otot. Dengan berolahraga, ana dapat menjaga kesehatan dan melawan penyakit yang akan menyerangnya dengan memperkuat sistem kekebalan tubuh yang dibentuk.
10. Hobi
Hobi atau aktivitas yang disukai oleh anak dapat menjadi salah satu indikator yang penting dan berpengaruh pada tumbuh kembangnya. Dengan melakukan aktivitas atau hobi ini dapat meningkatkan sensor motoriknya, kemampuan sensorik, dan juga kepekaannya terhadap lingkungan sang anak.
Cara Deteksi Dini Penyimpangan Tumbuh Kembang Anak
Setelah mengetahui faktor yang mempengaruhi perkembangan anak, lalu bagaimana jika terjadi penyimpangan?Terdapat tiga cara untuk melakukan deteksi dini penyimpangan pada tumbuh kembang anak, yaitu sebagai berikut.
1. Penyimpangan Pertumbuhan
Mendeteksi pertumbuhan dan perkembangan anak dilakukan untuk mengetahui bagaimana kondisi gizi anak, apakah kurang gizi atau tidak. Parameternya adalah dengan berat badan, tinggi badan, dan juga lingkar kepala anak.
2. Penyimpangan Perkembangan
Untuk mendeteksi penyimpangan perkembangan anak dapat dilihat dari apakah anak mengalami keterlambatan berbicara, kesulitan mendengar, atau gangguan daya ingat. Biasanya pemeriksaannya dilakukan dengan cara screening atau kuesioner oleh dokter spesialis anak.
3. Penyimpangan Mental dan Emosional
Untuk mendeteksi adanya penyimpangan mental dan juga emosional dapat dilakukan dengan mengecek apakah anak mengalami masalah mental seperti sulit berkonsentrasi, hiperaktif, maupun autisme. Pengecekan ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner pada saat anak berusia 18-36 bulan.
Harapannya, dengan memenuhi kebutuhannya dan memberikannya stimulasi yang bagus setiap hari, anak Anda dapat melewati masa tumbuh kembangnya sesuai dengan potensi prestasinya. Caranya adalah dengan memberikan kebutuhan-kebutuhan anak Anda dengan baik.
Jadi, seperti itulah beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan anak dan juga bagaimana cara deteksi dini penyimpangan yang kemungkinan dapat terjadi pada anak. Meski dipengaruhi beberapa faktor tertentu, sebagai orang tua Anda juga harus tetap mengoptimalkannya.