Kesehatan

Ketahui! Penyebab Sariawan Pada Bayi, Gejala dan Cara Mengatasinya

Penyebab sariawan pada bayi memang beragam, mulai dari karena dehidrasi, masalah pencernaan, adanya jamur candida albicans, bahkan trauma karena terbentur sesuatu. Sariawan merupakan salah satu hal yang cukup sering terjadi, tidak terkecuali pada bayi.

Biasanya, saat mengalami sariawan ini bayi menjadi sering rewel menangis karena merasa tidak nyaman, bahkan tidak mau menyusu. Hal ini tentunya akan berpengaruh pada asupan nutrisi sehari-hari yang masuk ke tubuh si bayi, akibat bulatan perih yang membuat mulutnya terasa perih.

Kalau sudah begitu, Anda harus mengetahui penyebab sariawan pada bayi dan bagaimana cara mengatasinya. Hal ini dilakukan agar sariawan cepat tertangani, dan jamur tidak menyebar ke bagian tubuh yang lain dalam jumlah banyak. Untuk mengetahui, penjelasan lengkapnya, yuk simak ulasan mengenai sariawan tersebut berikut ini.

Apa Penyebab Sariawan pada Bayi?

Apa saja faktor-faktor yang dapat menyebabkan sariawan pada bayi? Berikut adalah beberapa hal penyebab sariawan pada bayi:

1.    Adanya Infeksi Jamur

Infeksi jamur Candida albicans dapat menjadi penyebab sariawan pada bayi. Jamur Candida albicans merupakan jamur yang umum ditemukan pada kulit, mulut, dan saluran pencernaan manusia. Bayi baru lahir memiliki sistem kekebalan yang belum sempurna sehingga rentan terhadap infeksi, termasuk infeksi jamur. Infeksi jamur pada mulut bayi ini disebut sariawan dan dapat menyebabkan gejala seperti luka kecil, yang menyebabkan bayi menjadi susah makan.

Baca Juga:
Waspada! Ketahui 9 Penyebab Munculnya Ruam Pada Kulit

2.    Infeksi Virus dan Bakteri

Infeksi virus dan bakteri juga dapat menjadi penyebab sariawan pada bayi karena dapat merusak dan meradang pada sel-sel di dalam mulut. Virus seperti herpes simplex dan Coxsackie virus, serta bakteri seperti Streptococcus mutans dan Actinomyces spp. adalah beberapa penyebab umum sariawan pada bayi. Sariawan dapat menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan pada bayi sehingga perlu mendapatkan perawatan yang tepat untuk mencegah infeksi yang lebih serius.

3.    Alergi Makanan

Alergi makanan dapat menjadi penyebab sariawan pada bayi karena tubuh bayi bereaksi terhadap makanan yang tidak dapat ditoleransi. Reaksi alergi yang terjadi dapat memicu peradangan pada mulut dan tenggorokan, yang kemudian dapat menyebabkan sariawan. Selain sariawan, alergi makanan pada bayi juga dapat menyebabkan gejala lain seperti ruam kulit, muntah, diare, dan kesulitan bernapas.

4.    Luka Pada Mulut

Luka pada mulut bayi dapat memicu terjadinya sariawan karena dapat menyebabkan peradangan di area mulut. Peradangan ini dapat mengganggu keseimbangan normal dari flora bakteri di mulut bayi, yang dapat menyebabkan pertumbuhan berlebih dari jamur Candida albicans dan menyebabkan sariawan. Selain itu, luka pada mulut juga dapat membuat bayi merasa tidak nyaman dan sering menghisap jari atau benda-benda lain yang dapat memperparah infeksi.

5.    Kekurangan Vitamin

Kekurangan vitamin tertentu dapat mempengaruhi kesehatan mulut dan menyebabkan sariawan pada bayi. Beberapa vitamin yang kekurangannya dapat menyebabkan sariawan meliputi vitamin B12, asam folat, dan vitamin C. Vitamin B12 dan asam folat diperlukan untuk membantu memproduksi sel-sel darah merah dan menjaga kesehatan jaringan mulut, sedangkan vitamin C berperan dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mempercepat penyembuhan luka.

Baca Juga:
Kenali Gejala dan Lakukan Pencegahan HIV Sebelum Terlambat!

6.    Sensitif Pada Buàh Asam

Bayi yang sensitif terhadap buah-buahan yang asam dapat mengalami sariawan. Buah-buahan yang memiliki kandungan asam tinggi seperti jeruk, lemon, tomat, dan berry dapat menjadi penyebab sariawan pada bayi karena reaksi alergi yang sensitif dan dapat menyebabkan sariawan pada bayi. Hal ini terjadi karena asam dalam buah-buahan tersebut dapat mengiritasi kulit bayi yang lebih sensitif. Gejala yang timbul adalah menjadi, gatal-gatal, timbul sariawan dan ruam pada kulit mereka setelah mengonsumsi buah-buahan tersebut.

7.    Karena Penyakit Tertentu

Sariawan pada bayi dapat terjadi sebagai gejala penyakit atau sebagai efek samping dari pengobatan yang diberikan. Beberapa penyakit yang dapat menyebabkan sariawan pada bayi adalah infeksi virus, seperti virus herpes dan sitomegalovirus, dan infeksi bakteri, seperti streptococcus. Selain itu, gangguan sistem kekebalan tubuh, seperti sindrom imunodefisiensi, juga dapat meningkatkan risiko sariawan pada bayi.

8.    Sisa Susu

Sisa susu yang tertinggal di mulut bayi setelah menyusu dapat menyebabkan sariawan karena bakteri mulut dapat berkembang biak pada sisa-sisa makanan yang tidak dibersihkan. Bakteri ini dapat menyebabkan infeksi pada jaringan mulut yang sensitif dan menyebabkan sariawan. Selain itu, asam dalam susu juga dapat merusak lapisan pelindung di dalam mulut bayi dan memicu terjadinya sariawan.

9.    Imunitas Tubuh yang Rendah

Sariawan adalah kondisi umum yang dapat terjadi pada bayi dan disebabkan oleh infeksi virus, jamur, atau bakteri. Bayi dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah lebih rentan terhadap infeksi virus ini dan kemungkinan mengalami sariawan lebih tinggi. Imunitas tubuh rendah pada bayi dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti infeksi, stres, atau konsumsi obat-obatan tertentu.

Gejala Sariawan pada Bayi

Beberapa anak-anak memang cukup sering mengalami sariawan, yaitu sekitar 3 bulan sekali. Walaupun begitu, ada juga yang mengalami sariawan yang ringan bahkan cukup parah. Berikut adalah beberapa gejala sariawan pada bayi:

  • Munculnya bercak putih pada lidah, langit-langit mulut, atau bibir bayi.
  • Kulit di sekitar bercak putih dapat menjadi kemerahan atau terlihat sedikit membengkak.
  • Bayi mungkin kesulitan saat makan atau minum, dan cenderung lebih rewel dari biasanya.
  • Bayi mungkin juga mengalami demam ringan atau lelah yang tidak biasa.
  • Pada beberapa kasus, bayi mungkin mengalami sakit tenggorokan atau kesulitan bernapas.
Baca Juga:
10 Manfaat Mentimun: Sayuran yang Kaya Akan Antioksidan Dan Antiinflamasi

Cara Mengatasi Sariawan pada Bayi

Berikut adalah beberapa cara untuk mengobati dan mengatasi sariawan pada bayi:

1.    Memastikan Tetap Terhidrasi

Saat bayi Anda mengalami sariawan, mungkin ia akan menjadi sulit untuk makan atau minum karena sakit atau ketidaknyamanan. Penting untuk memastikan bayi tetap terhidrasi dengan baik dengan memberikan ASI atau susu formula dengan sering dan dalam jumlah yang cukup.

2.    Memberikan Obat

Obat penghilang rasa sakit seperti parasetamol atau ibuprofen dapat membantu mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan pada bayi. Lalu, salep acyclovir, atau krim yang mengandung lidocaine atau benzocaine. Namun, pastikan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk menentukan dosis yang tepat.

3.    Menjaga Kebersihan Mulut Bayi

Pastikan untuk membersihkan lidah, langit-langit mulut, dan gigi bayi dengan lembut menggunakan kain lembut atau spons yang dibasahi dengan air matang. Ini membantu mencegah penyebaran infeksi dan menjaga mulut bayi tetap bersih.

4.    Hindari Makanan atau Minuman yang Terlalu Panas Atau Dingin, Pedas, atau Asam

Makanan atau minuman seperti ini dapat memperburuk kondisi sariawan pada bayi. Sebaiknya berikan makanan atau minuman yang lunak dan mudah dicerna. Serta tidak menimbulkan alergi pada bayi.

Setelah mengetahui penyebab sariawan pada bayi dan mengetahui bagaimana cara mengatasinya, sebaiknya sebelum memberikan obat apa pun pada bayi konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter. Hal ini cukup penting agar bayi Anda mendapatkan rekomendasi pengobatan yang sesuai dan dosis yang aman untuk bayi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
error: Content is protected !!