Kingdom Monera Adalah: Pengertian, Sejarah, dan Klasifikasinya


Istilah Monera sudah tidak terdengar asing lagi bagi sebagian orang yang memahami ilmu biologi. Istilah ini juga sering dikaitkan dengan Kingdom Monera yang merupakan golongan makhluk hidup dengan sel tunggal prokariotik.
Monera dinyatakan sebagai organisme yang berguna, karena dapat memperkaya tanah dalam bumi dan melancarkan siklus nitrogen. Selain itu, golongan makhluk hidup ini juga bisa membantu proses produksi beberapa makanan dan antibiotik yang dibutuhkan oleh seluruh manusia.
Meski istilah ini sudah sering kita dengar selama pelajaran Biologi pada saat duduk di bangku sekolah, tapi tidak menutup kemungkinan ada beberapa orang yang sudah lupa mengenai pengertian sebenarnya. Untuk itu, di sini kami akan menjelaskan kembali tentang apa yang dimaksud dengan istilah ini.
Pengertian Kingdom Monera
Kingdom Monera berasal dari salah satu kata dalam bahasa Yunani, yaitu moneres. Arti kata moneres itu sendiri adalah tunggal, sehingga ini sangat sesuai dengan sel tunggal prokariotik yang dimiliki oleh beberapa jenis makhluk hidup tertentu.
Baca Juga : Penting! Keterampilan Anak Ini Perlu Diajarkan Orang Tua Untuk ‘Survive’ Kala Dewasa
Istilah ini juga bisa diartikan sebagai kerajaan dari makhluk hidup yang memiliki struktur tubuh sederhana, karena di dalam tubuh ini hanya ada satu sel yang dapat berguna untuk kelangsungan hidupnya. Nantinya, beberapa makhluk hidup yang termasuk dalam kategori ini belum memiliki membran inti atau kariotek dalam tubuhnya.
Selain sering disebut dengan nama Kingdom Monera, kelompok makhluk hidup ini juga sering disebut dengan nama Kingdom Bakteri. Jika dulu kerajaan bakteri ini dapat dibagi menjadi 2 divisi yang berbeda, yaitu cyanophyta dan schizomycetes, sekarang ada lebih banyak ahli yang mengatakan bahwa cyanophyta lebih cocok untuk dikategorikan sebagai cyanobacteria.
Sejarah Singkat Kingdom Monera
Jika beberapa abad yang lalu dunia hanya mengetahui tentang sistem alam yang terdiri dari hewan, tumbuhan, dan mineral saja, sekarang mineral telah digantikan dengan golongan mikroorganisme yang ada di dalam tubuh hewan serta tumbuhan. Perubahan sistem alam ini terjadi setelah beberapa ilmuwan berhasil menemukan sejumlah mikroorganisme yang ada di tubuh hewan dan tumbuhan.
Baca Juga : 7 Cara Menumbuhkan Rasa Percaya Diri, Terjamin Ampuh!
Pada tahun 1866, seorang ahli yang bernama Ernst Haeckel mengajukan 3 kingdom dengan menambahkan Protista sebagai kelompok baru. Kingdom ini diisi oleh sebagian besar makhluk hidup mikroskopik, dan salah satunya adalah moneres. Namun, setelah beberapa kali penelitian dilakukan, ada sejumlah ilmuwan yang berpendapat bahwa Kingdom Protista tidak bisa dijadikan sebagai satu kingdom khusus.
Sampai pada tahun 1937 Edouard Chatton mulai mengusulkan untuk melakukan klasifikasi 2 kingdom yang tidak lain adalah Eukaryota dan Prokaryota. Namun, usulan ini tidak segera ditinjau hingga tahun 1962, karena Edouard Chatton tidak menekankan perbedaan pada kedua kingdom bakteri tersebut.
Setelah itu, penelitian terus dilakukan dan pada tahun 1969 Robert Whittaker mulai mengusulkan sistem 5 kingdom,yang berisikan sebagian besar makhluk hidup dengan sel tunggal ke dalam Monera ataupun Protista. Kemudian, pada tahun 1977 Carl Woese dan George Fox memberikan usulan terkait Archaea yang ternyata tidak lebih dekat dengan bakteri daripada eukaryote.
Tentu pernyataan ini menjadi kontroversi besar hingga dijadikan sebagai halaman utama banyak koran di masa itu. Sejak saat itu, Kingdom Monera akhirnya diganti menjadi 2 kingdom baru yang bernama Bacteria dan Archaea.
Baca Juga : 8 Cara Meningkatkan IQ Anak dan Beberapa Hal yang Dapat Menurunkannya
Klasifikasi Kingdom Monera
Setelah mengetahui tentang pengertian dan sejarahnya dengan baik, sekarang Anda perlu mengetahui tentang ciri-cirinya juga. Ciri-ciri dari kelompok makhluk hidup dengan sel tunggal prokariotik ini adalah memiliki archaebacteria, memiliki dinding yang selnya mengandung peptidoglikan (eubacteria), hanya tersusun dari satu sel saja, dan tidak memiliki membran sel.
Untuk memahami tentang hal ini secara lebih jelas lagi, Anda juga perlu mengetahui tentang klasifikasi Kingdom Monera yang benar. Dalam hal ini, kami akan membagikan penjelasannya secara lengkap, yaitu:
1. Archaebacteria
Istilah archaebacteria berasal dari bahasa Yunani yang berarti kuno. Namun, ada beberapa ahli yang lebih setuju jika istilah ini diartikan sebagai sel yang paling tua, karena jenis sel ini masih dekat dengan organisme Eukariotik. Proses kembang biak archaebacteria akan dilakukan dengan membelah diri dan membentuk tunas dari potongan induknya.
Baca Juga : Fakta Konsep Labeling Dalam Belajar Dan Dampaknya
Biasanya, jenis bakteri ini akan hidup di wilayah yang cukup ekstrim dan memiliki beberapa karakteristik seperti:
- Tidak memiliki dinding sel peptidoglikan dan protein.
- Struktur tubuh yang dimilikinya sederhana.
- Hidup di wilayah yang ekstrim seperti larva, dasar laut yang dalam, air panas, dan wilayah lainnya yang memiliki kadar garam cukup tinggi.
- Ukuran tubuhnya hanya mencapai 0,1-200 mikro.
- Tidak hidup secara berkelompok.
- Rantai hidrokarbon bakteri ini bercabang dan tertanam di gliserol.
Nantinya, archaebacteria dapat dibagi menjadi 3 jenis yang berbeda yakni archaebacteria thermoasidofil, archaebacteria ekstrem halofil, dan archaebacteria metanogen. Archaebacteria thermoasidofil akan menggunakan belerang untuk proses respirasi dan penggantian oksigen yang harus dilakukannya. Hal ini berbeda dengan archaebacteria ekstrem halofil dan archaebacteria metanogen, yang menggunakan garam serta mengandalkan suhu hingga 98 derajat celcius untuk bertahan hidup.
Baca Juga : Menyikapi Perkembangan Teknologi
2. Eubacteria
Klasifikasi yang selanjutnya adalah eubacteria yang ditemukan oleh seorang ahli bernama Antony Van Leeuwenhoek. Antony Van Leeuwenhoek merupakan penemu mikroskop lensa tunggal yang menghebohkan dunia. Pada tahun 1674, Antony Van Leeuwenhoek berhasil menemukan eubacteria dengan ciri-ciri:
- Struktur tubuhnya terdiri dari membran plasma, sitoplasma, dinding sel, ribosom, mesosoma, plasmid, kapsul, dan DNA.
- Bentuk sel yang dimiliki tetap, karena dinding selnya tersusun oleh peptidoglikan yang tidak dimiliki oleh archaebacteria.
- Rata-rata panjangnya mencapai 2-3 mikro dengan lebar dan diameter yang mencapai 1-2 mikro.
- Bersifat uniseluler, sehingga hal ini membuatnya bisa hidup secara sendiri-sendiri ataupun berkelompok.
- Dapat membentuk spora berdinding tebal yang memiliki daya tahan lebih kuat.
Baca Juga : Pengertian Asimilasi, Faktor, Jenis, Beserta Contohnya Dalam Kehidupan
Jika archaebacteria dapat dibagi menjadi 3 jenis yang berbeda, untuk eubacteria sendiri dapat dibagi menjadi 5 kelompok berdasarkan jumlah dan kedudukan alat geraknya, yaitu:
- Bakteri monotrik. Di salah satu bagian ujung tubuh bakteri ini hanya ada satu flagel yang merekat.
- Bakteri lofotrik. Ada begitu banyak flagel yang melekat di salah satu bagian ujung tubuh bakteri ini.
- Bakteri atrik: Bakteri yang tidak didukung dengan flagel di keseluruhan tubuhnya.
- Bakteri peritrik: Berbagai flagel yang ada di bakteri ini akan tersebar di keseluruhan tubuhnya.
- Bakteri amfitrik: Flagel yang ada di bakteri ini akan terdapat pada kedua bagian ujung tubuhnya.
Selain beberapa jenis bakteri yang ada di atas, masih ada sejumlah bakteri lainnya yang dapat dikategorikan sebagai eubacteria, yaitu basillus, spirillum, dan kokus. Setiap jenis bakteri ini memiliki bentuk yang berbeda-beda.
Struktur Kingdom Monera bisa dibilang sangat sederhana, karena di dalamnya hanya terkandung satu sel saja. Selain itu, bagian luarnya pun juga hanya terdiri dari dinding sel yang terletak pada bagian lapisan luarnya. Nantinya, bagian isi selnya masih bercampur, sehingga ini membuatnya berbeda dengan jenis bakteri lainnya.