Mengenal 3 Penyakit Ikan Betutu dan Cara Menanganinya


Sebagai seorang peternak, memahami jenis penyakit ikan betutu adalah sebuah kewajiban. Ikan betutu sendiri merupakan salah satu komoditas bisnis yang sangat bagus untuk diternakkan. Harga ikan air tawar satu ini cukup tinggi di pasaran.
Tidak hanya pasar lokal saja, permintaan pasar mancanegara terhadap spesies ikan satu ini juga sangat tinggi. Beberapa negara bahkan memasukkannya ke dalam kategori ikan kerapu. Ada juga beberapa wilayah yang menyebut betutu sebagai kerapu malas.
Dengan pangsa pasar yang tinggi, ternyata tantangan ketika hendak membudidayakan ikan satu ini juga tidak main-main. Salah satunya adalah keberadaan berbagai jenis penyakit yang sangat merugikan.
3 Penyakit Ikan Betutu yang Sangat Merugikan
Setelah kami rangkum dari berbagai sumber, ternyata ada 3 jenis penyakit ikan betutu yang paling sering terjadi. Beberapa di antaranya bahkan berpotensi untuk mendatangkan kematian massal. Langsung saja simak ulasannya di bawah ini.
1. Penyakit Viral
Jenis penyakit yang pertama dikenal dengan nama penyakit viral. Artinya penyakit satu ini memang sangat umum terjadi pada ikan betutu di wilayah peternakan. Ada beberapa gejala yang bisa diperhatikan langsung dari ikan yang terkena penyakit ini. Di antaranya adalah :
- Nafsu makan menurun
- Selalu hidup menyendiri
- Gerakan ikan menjadi lamban
- Dropshy
- Badan ikan kesat
- Kulit ikan melepuh
- Muncul mozaik berwarna merah, hijau, dan lain-lain pada badan ikan
Untuk menangani penyakit tersebut, sudah tentu ada beberapa langkah yang bisa diambil oleh peternak. Salah satunya adalah dengan melakukan penyuntikan Terramysin dengan dosis 25 mg/bobot ikan. Atau bisa juga melakukan perendaman dengan ekstrak daun sambiloto.
Baca Juga : Cara Membedakan Ikan Kerapu Jantan dan Betina
Baca Juga : Perbedaan Ikan Bawal Jantan dan Betina
2. Penyakit Bakteri
Selain penyakit viral yang sudah kami jelaskan di atas, penyakit ikan betutu lainnya disebabkan oleh bakteri. Ada beberapa jenis bakteri yang sangat sering memicu penyakit pada ikan satu ini. Di antaranya adalah Aeromonas hydrophilla, dan Pseudomonas.
Ketika ikan mengalami gangguan kesehatan akibat bakteri, ada beberapa ciri khusus yang bisa Anda perhatikan langsung dari ikan tersebut. Berikut ini gejala yang biasa muncul di fase penjangkitan awal :
- Permukaan badan ikan berwarna merah dan sering berdarah. Terutama pada bagian pangkal sirip dan perut.
- Sisik ikan hilang dan kulitnya melepuh.
- Lendir ikan berkurang drastis
- Insang mengalami kerusakan dan berwarta keabuan.
Untuk mengatasi permasalahan ikan betutu akibat bakteri, ada langkah-langkah pengobatan yang bisa dilakukan. Di antaranya adalah melakukan perendaman menggunakan larutan PK dosis 2 % dengan durasi 3 x 10 menit per hari.
Penyakit ikan betutu satu ini juga bisa diatasi dengan melakukan penyuntikan Oxytetracyclin terhadap ikan. Untuk pencegahan dengan biaya terjangkau, lakukan perendaman menggunakan ekstrak kunyit atau sambiloto.
Baca Juga : Pilihan Makanan Ikan Bawal yang Murah dan Mudah Didapatkan
Baca Juga : Apa Saja Kelebihan Kolam Terpal pada Kolam Ikan?
3. Penyakit Mikotik
Jenis penyakit lain yang biasa muncul pada spesies ikan betutu adalah penyakit mikotik. penyakit ikan betutu tersebut dipicu oleh kemunculan mikroba jamur bernama Saphroregnia sp.
Ketika ikan terjangkit penyakit satu ini, akan muncul beberapa ciri yang bisa Anda lihat dengan kasat mata. Di antara ciri-ciri tersebut adalah :
- Munculnya benang-benang jamur (mycelium) pada beberapa bagian tubuh ikan betutu.
- Kulit ikan terkelupas
- Gerakan ikan menjadi lambat.
Untuk mengatasi wabah penyakit tersebut, Anda bisa melakukan perendaman menggunakan air garam dengan dosis 20 gr/ltr air selama 10 menit. Atau bisa juga melakukan perendaman dengan Methylen blue dengan dosis 5 ppm per liter selama 180 menit.
Selain beberapa penyakit di atas, ada juga kategori penyakit yang terjadi akibat kemunculan parasit Ichthyopthirius multifiliis. F. Namun langkah-langkah penanganan penyakit ikan betutu satu ini kurang lebih sama dengan penanganan pada penyakit bakteri.