Sejarah taekwondo perlu dipelajari terutama bagi Anda yang terjun ke dunia bela diri satu ini. Ini penting, mengingat taekwondo kini telah menyebar ke seluruh belahan dunia.
Taekwondo, sederhananya adalah semacam pertempuran tak bersenjata yang dimulai pada zaman kuno dan dipraktikkan di Timur selama berabad-abad. Perjalanan historis bela diri ini hingga populer seperti sekarang patut dipelajari bersama.
Apa Itu Taekwondo? Simak Sejarah dan Penjelasannya
Seni pertarungan tanpa senjata atau bela diri satu ini termasuk wajib untuk dipelajari di Korea. Sejarah taekwondo bisa dilacak sejak banyak negara Timur seperti Cina dan Jepang dalam kombinasi dengan denominasi dan karakteristik nasional mereka.
Menurut bahasa Korea, nama ‘taekwondo’ mendefinisikan teknik pertarungan tanpa senjata untuk mempertahankan diri menggunakan penerapan beberapa keterampilan.
Mulai dari dodges, pukulan, intersepsi tangan, blok, tendangan terbang, dan intersepsi menggunakan kaki dan lengan sambil menghancurkan lawan dengan cepat.
Taekwondo lebih dari sekadar gerak terampil fisik untuk warga Korea karena juga menandakan bentuk psikologi dan kehidupan. Utamanya, juga mengajarkan ide dan kekuatan disiplin diri yang ketat yang memungkinkan pencapaian individu yang mulia dan bermoral.
Dalam masyarakat saat ini, intimidasi dan kekerasan tampaknya telah merajalela di masyarakat. Taekwondo memungkinkan yang lemah memiliki “senjata khusus” yang dapat mereka gunakan untuk melindungi dan membela diri dari serangan aksi kriminal.
Namun, jika digunakan secara salah, itu bisa menjadi senjata yang berbahaya. Itulah mengapa belajar bela diri perlu disertai belajar mengendalikannya juga.
Baca Juga : Silsilah Kerajaan Mataram Kuno, Sejarah dari Jawa
Baca Juga : Pahami Sejarah Website Serta Langkah Penggunaan Secara Tepat!
Sejarah Taekwondo Korea yang Perlu Diketahui
Awalnya, Taekwondo dikenal sebagai T’ae-Kyon, yang merupakan kegiatan primitif Dinasti Silla sekitar seribu tiga ratus tahun yang lalu.
Setelah pembagian Korea kuno, wilayah terkecil diberikan kepada Silla dan menerima invasi konstan oleh Baekchae dari Barat dan Koguryo dari utara.
Setelah 500 M, Raja Silla, Chin Hung meminta pemuda patriotik dan kuat di seluruh negeri untuk membentuk organisasi militer yang kuat dan dapat diandalkan pada saat krisis nasional.
Kelompok itu mengakui kehormatan, semangat, dan kebangsawanan seorang pejuang sambil menikmati moralitas, musik, dan puisi. Mengantarkan sejarah taekwondo ke tempat yang semestinya.
Mereka melestarikan budaya semacam itu dengan melakukan perjalanan ke sungai-sungai besar dan gunung-gunung yang terkenal untuk melatih jiwa raga.
Antara 1393-1910, seni sastra didorong sambil mematahkan semangat seni keberanian melalui penghinaan kata-kata oleh pemimpin dari Dinasti Yi. Sejarah taekwondo berkembang dengan kemajuan teknik kaki terhenti dan berjuang untuk mempertahankan penerimaannya.
Teknik tangan diperkenalkan setelah pendudukan Jepang, setelah Dinasti Yi. Jepang dan Cina memperkenalkan seni tradisional ini yang memungkinkan teknik kaki dan tangan disatukan untuk membentuk satu tubuh.
Setelah pembebasan tahun 1945, sebuah gerakan untuk menelusuri nama asli seni tersebut dibentuk. Pada tahun 1955, banyak master Taekwondo membentuk badan khusus untuk mencari solusi dan kata ‘Tae’ dan ‘Kwon’ yang diajukan dipilih dengan suara bulat.
Baca Juga : Inilah Sejarah Permainan Catur yang Sudah Terkenal
Baca Juga : Pengertian Geografi beserta Contoh Konsepnya
Jenderal Choi Hong Hi Lahir pada tahun 1918 dan dianggap sebagai ayah dari Taekwondo. Choi sebagai pendiri Taekwondo menjadi presiden asosiasi hingga kematiannya pada Juni 2002 karena kanker.
Choi dibujuk oleh ayahnya untuk mempelajari aksara dan kaligrafi Cina. Master Han Ii Dong, gurunya, mengenal Taek Kyon yang dia latih secara rahasia selama pendudukan Jepangnya memutuskan untuk mengajar Choi juga.
Federasi Taekwondo Internasional mengakui upaya Choi menyebarkan seni di seluruh dunia khususnya bentuk otentik taekwondo. Namanya jelas akan abadi dalam sejarah taekwondo sepanjang masa.
