Pendidikan

Panduan Menanam Selada Hidroponik dengan Modal Kecil

Popularitas selada hidroponik di Indonesia sekarang memang semakin tinggi peminat. Hal tersebut disebabkan oleh kualitasnya yang memang lebih bagus dibandingkan konvensional.

Sehingga Anda mampu menjadikannya acuan guna melakukan penanaman sendiri apabila tertarik. Dilihat dari potensi panen, hobi gardening sederhana ini juga mampu memberikan keuntungan lumayan.

Apabila memanfaatkannya secara optimal tentu mampu memberikan hasil jangka panjang bagus. Mari menyelami bersama bagaimana cara melakukannya tanpa perlu menguras modal terlalu banyak.

Prinsip Dasar Menanam Selada Hidroponik

Sistem tanam hidroponik sendiri memungkinkan tanaman menjadi lebih jarang terkena penyakit karena sistem terisolasi. Selain itu melakukan sistem tanam berbasis air membuatnya dapat dilakukan di mana saja.

Tentu hal itu membuat metode tanam menjadi lebih fleksibel dan mudah dilakukan oleh siapa saja. Di sini kami akan menjelaskan seperti apa prinsip dasarnya sampai bagaimana melakukan metode tanam tepat.

Diawali dahulu dari pengenalan sistem tanam berbasis air atau hidroponik agar para pemula memahaminya. Sebenarnya metode penanaman seperti ini dilakukan ketika kondisi tanah sekitar memang kurang subur.

Daerah seperti perkotaan tentu akan kekurangan lahan tanam konvensional sehingga penanaman berbasis air menjadi solusinya. Seperti sistem penanaman konvensional cahaya matahari tetap dibutuhkan secara cukup.

Sehingga melakukannya di ruangan tertutup tetap bukan menjadi opsi tanam selada hidroponik ideal. Tentu bisa melakukannya di pekarangan rumah secara vertikal agar tidak memakan terlalu banyak tempat.

Baca Juga:
Cara Membuat PT Perorangan

Ini bisa memakai sistem tanam vertikal dengan kemiringan media sekitar lima belas derajat. Itu adalah ukuran ideal agar setiap tanaman tetap mendapatkan asupan cahaya matahari meskipun ditanam secara vertikal.

Kebutuhan lahan menggunakan sistem tersebut tentu tidak terlalu banyak karena bahkan tempat seluas tiga meter saja cukup. Hal tersebut tentu saja mampu digunakan untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga.

Apabila ingin meningkatkan produktivitas tentu saja lahan harus lebih luas setidaknya 3 x 3 meter. Luasan tersebut apabila menggunakan sistem vertikal empat tumpukan bisa dipakai guna kebutuhan jual beli.

Memang ketika dilihat dari kebutuhan secara terbatas masih bisa menggunakan lahan seluas tiga meter. Namun hasil panen selada hidroponik tentu tidak terlalu banyak apalagi saat ingin dijual.

Anda bisa memperhitungkan sendiri seperti apa nantinya jika sudah tahu prinsip dasar metode penanamannya. Segmen berikutnya akan dijelaskan bagaimana cara penyemaian yang murah meriah.

Baca Juga :
Sawi Hidroponik: Jenis, Pemanfaatan, dan Cara Menanam
Ketahui Manfaat Seledri Hidroponik dan Cara Menanamnya
Tips Menanam Tomat Hidroponik supaya Menghasilkan Buah yang Bagus

Cara Penyemaian Selada Hidroponik Mudah

Langsung saja akan kami beritahu bagaimana caranya melakukan penyemaian paling mudah. Berikut bahan dan caranya agar dapat mengikuti apabila tertarik membuat sendiri project ini.

1.    Bahan

  • Benih
  • Pinset
  • Tusuk gigi
  • Air
  • Rockwool
  • baki/nampan untuk penyemaian
  • Mangkung kecil tempat proses sprouting

2.    Caranya

  • Ambil benih sejumlah yang ingin ditanam (lebihkan 20 persen guna menghindari kegagalan sprouting)
  • Masukkan benihnya dalam mangkuk kecil yang sudah diisi air
  • Diamkan selama 12-24 jam menunggu proses sprouting
  • Jika proses sprouting berhasil maka biji akan pecah dan keluar tunas
  • Siapkan rockwool dan iris dengan dimensi 2.5 cm
  • Lubangi bagian tengah rockwool menggunakan tusuk gigi, ini akan menjadi tempat penyemaian sprouting
  • Letakkan rockwool pada baki kemudian basahi menggunakan air (usahakan lembab jangan terlalu basah)
  • Letakkan secara hati-hati bibit selada ke rockwool menggunakan pinset
  • Letakkan semaian bibit di tempat cukup cahaya matahari
  • Tunggu sampai tanamannya berkembang kemudian dipindahkan pada media tanam baru
Baca Juga:
Cara Menerima Transfer Uang dari Luar Negeri

Menggunakan cara tersebut bisa memantau langsung perkembangan bibit selada hidroponik. Dalam waktu tiga hari setelah semai setidaknya akan muncul satu helai daun dari bibitnya.

Umur 7 hari nanti seharusnya sudah muncul helai daun ketiga sebagai penanda tunas sejati. Idealnya umum 10 hari pasca semai seharusnya tanaman sudah bisa dipindahkan ke media tanam baru.

Metode Tanam Selada Hidroponik Menggunakan Sistem Wick

Sekarang masuk ke metode tanam murah meriah memakai sistem penanaman pola wick. Mengapa kami katakan murah meriah karena bisa menggunakan bahan bekas sebagai media tanam secara hidroponik, simak bahan dan caranya berikut.

1.    Bahan

  • Baki
  • Gelas bekas air mineral
  • Kain flanel atau wool sebagai sumbu
  • Pisau pemotong
  • Plastik impra sebagai penahan media tanam nanti

2.    Cara Membuat Media Tanam

  • Lubangi bagian samping bawah gelas bekas air mineral agar sumbu dapat melewatinya
  • Sumbu itu digunakan sebagai media kapilaritas air dari dalam baki
  • Lubangi plastik impra sesuai ukuran gelas air mineral supaya bisa tetap berada di atas baki
  • Isi baki menggunakan air sampai bisa dijangkau oleh sumbu
  • Letakkan gelas bekas air mineral yang sudah ada sumbunya ke dalam plastik impra
  • Setelah itu taruh plastik impra tadi di atas baki berisi air

3.    Pemindahan Bibit

Proses pemindahan bibit selada hidroponik langsung saja masukkan rockwool ke gelas bekas air mineral. Tidak perlu diganti memakai rockwool baru agar pemindahannya lebih mudah.

Baca Juga :
Berkebun Cabe Hidroponik di Lahan Sempit Menguntungkan Hasilnya
Cara Membuat Pupuk Kompos, Ini Langkah Termudahnya
Cara Menanam Bunga Tasbih di Halaman Rumah

4.    Perawatan Bibit

Dalam merawat bibit agar bisa tumbuh sehat Anda harus memberikan juga asupan pupuk cair atau EM4. Encerkan menggunakan perbandingan 1 : 10 agar tidak terlalu pekat.

Baca Juga:
8 Tips Mempersiapkan Sidang Skripsi Agar Lulus Meyakinkan

Jangan lupa melakukan penggantian air di baki tempat selada hidroponik setiap tujuh sampai sepuluh hari sekali. Tujuannya agar tidak ada bakteri sampai tumbuh dalam resapan tersebut.

Ketika resapannya terkontaminasi oleh bakteri maka nanti bisa mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Air digunakan bisa apa saja selama tidak terkontaminasi logam berat maupun limbah.

Anda boleh menggunakan air sumur biasa sebagai asupan bagi tanamannya saat tumbuh. Metode ini tentu paling murah dan mudah diimplementasikan oleh siapapun bahkan pemula.

Kelima langkah tersebut bisa diikuti sebagai panduan penanaman paling mudah selada berbasis air. Perhatikan dengan seksama seperti apa pertumbuhannya agar mampu memantau secara dini jika ada serangan hama.

Melihat Potensi Panen Selada Hidroponik

Di sini akan kami jelaskan bagaimana perhitungan potensi panennya apabila memakai sistem wick. Katakanlah memakai baki berukuran 15 x 15 cm itu bisa dipakai menanam 9 buah media selada.

Luasan lahan 1.5 meter persegi mampu menghasilkan 81 selada hidroponik sehat siap jual. Waktu pemanenan dapat berlangsung pada umur 30 sampai 40 hari setelah pemindahan menggunakan media tanam baru.

Apabila menanam secara vertikal sebanyak lima stack jelas bisa menghasilkan setidaknya 400 tanaman. Tentu ketika hanya dipakai mencukupi kebutuhan dapur itu sudah lebih.

Artinya Anda bisa menjualnya guna memenuhi kebutuhan finansial hanya menggunakan ruang tanam 1.5 meter persegi saja. Melihat potensi tersebut tentu bisa memperoleh keuntungan penjualan selada berbasis air cukup lumayan.

Selain mampu dijadikan pemenuhan kebutuhan harian juga bisa menjualnya secara independen. Bahkan ketika menanam menggunakan metode organik akan lebih mahal lagi ketika dijual.

Pola penanaman wick memakai baki tadi dapat diganti menjadi pipa PVC dengan diameter besar. Tujuannya untuk mempermudah cahaya matahari masuk ke sela-sela tanamannya agar subur.

Baca Juga:
Sering Merasa Kesulitan? Coba Tips Komunikasi Dengan Lansia Ini

Apabila melakukan penggantian media memakai pipa PVC, Anda bisa menumpuk jauh lebih banyak lagi bahkan sampai 10. Ini sudah memberikan gain dua kali lebih besar dibandingkan media baki tadi.

Memang perlu diakui bahwa menggunakan pipa PVC ini membutuhkan modal lebih besar. Bagi para pemula lebih baik mencoba dulu memakai baki sebanyak satu atau dua tumpukan lebih dulu.

Jika sudah berhasil silahkan kembangkan sendiri menggunakan penyesuaian terkait sistem penanamannya. Tentu setelah melihat panduan tadi Anda lebih tertarik mulai belajar menanam selada hidroponik di rumah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
error: Content is protected !!