Pengertian dan Jenis Kelinci Pedaging yang Cocok untuk Diternak


Tidak hanya dijadikan sebagai hewan peliharaan yang lucu, ternyata ada juga jenis kelinci pedaging yang bisa Anda olah untuk dijadikan sebagai hewan ternak. Penasaran apa saja jenis kelinci yang termasuk dalam kategori kelinci pedaging, simak informasi selengkapnya di artikel berikut ini.
Pengertian Tentang Kelinci Pedaging
Secara umum, kelinci pedaging merupakan jenis kelinci yang dibudidayakan untuk diambil dagingnya agar bisa dijadikan sebagai bahan utama olahan masakan. Adapun daging kelinci ini biasanya sering kali dijadikan sebagai bahan olahan masakan berupa sate kelinci. Bahkan di beberapa daerah, sate kelinci menjadi makanan khas daerah tersebut sehingga tidak heran jika banyak sekali warung makan yang menyediakan olahan daging kelinci.
Meskipun jenis kelinci ini tidak sebanyak jenis kelinci hias pada umumnya, namun Anda bisa melihat ciri-ciri fisik yang dimiliki hewan tersebut. Pada kelinci pedaging biasanya memiliki postur tubuh yang besar, gempal dan memiliki bulu yang pendek. Adapun corak warna bulunya sendiri tidak beragam, dimana biasanya hanya berwarna polos saja sesuai dengan warna dasar bulu kelinci.
Apa Saja Jenis Kelinci Pedaging?
Bagi Anda di rumah yang mungkin penasaran mengenai apa saja kira-kira jenis kelinci pedaging, maka bisa melihat penjelasan lengkapnya di bawah ini.
1. Kelinci Rambon
Kelinci pedaging yang pertama yakni ada Rambon, yang mana merupakan hasil perkawinan silang antara kelinci lokal dan kelinci impor. Meskipun ukurannya tidak terlalu besar, akan tetapi kelinci Rambon ini memiliki bobot rata-rata mencapai 3,5 kg saja. Ciri-ciri kelinci Rambon yakni memiliki tubuh yang memanjang dan memiliki produktivitas yang tinggi serta lebih aktif.
2. Kelinci Flemish Giant
Kelinci Flemish Giant ini berasal dari Eropa dan sudah menyebar luas di Indonesia. Diketahui, kelinci ini menjadi favorit banyak peternak lantaran memiliki tubuh yang berukuran besar dan bahkan bisa melebihi ukuran tubuh kucing normal. Tidak hanya bisa dijadikan sebagai hewan ternak, kelinci Flemish Giant juga bisa dijadikan sebagai kelinci hias lantaran memiliki bulu tebal dan sifatnya yang jinak terhadap manusia.
3. Kelinci New Zealand
Menurut informasi, kelinci New Zealand ini berasal dari Amerika dan merupakan hasil persilangan antara kelinci Flemish Giant dan Belgian Hare. Kelinci pedaging jenis ini menjadi unggulan nomor satu karena tidak hanya memiliki rasa yang lezat, namun juga memiliki tata cara perawatan yang mudah sehingga cocok di Indonesia. Dengan bobot mencapai 6 kg, kelinci New Zealand ini memiliki ciri-ciri yakni memiliki badan dan kepala besar dan sedikit bundar.
4. Kelinci American Chin
Bisa dikatakan, bahwa kelinci American Chin ini menjadi kelinci pedaging yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Merupakan hasil impor dari Amerika, kelinci ini memiliki tubuh yang besar dengan warna bulu abu-abu gelap dan abu-abu mutiara hitam. Sementara itu, mengenai ukurannya juga cukup beragam dan bahkan yang besar memiliki ukuran mencapai 8 kg.
5. Kelinci Lokal / Jawa
Terakhir, ada kelinci pedaging lokal Indonesia yang berasal dari Jawa dan sering disebut dengan kelinci Jawa. Kelinci yang dinilai paling mudah dibudidayakan ini, biasanya bisa melahirkan tujuh kali dengan jumlah 6-8 ekor tiap melahirkan dalam waktu setahun. Adapun corak bulu pada kelinci Jawa yakni berwarna cokelat kelabu kehitaman, dengan bobot mencapai 6 kg dan panjang 40 cm ketika sudah dewasa.
Bagaimana, Anda tentu sekarang sudah tahu mengenai apa itu kelinci pedaging dan jenis kelinci pedaging, bukan? Sehingga jika Anda ada rencana untuk ternak kelinci pedaging, bisa memilih salah satu dari jenis-jenis kelinci yang sudah disebutkan di atas.