Website

Pengertian, Manfaat Cache,Hingga Cara Menghapusnya

Istilah cache sangat familiar bagi pengguna perangkat komputer maupun ponsel. Namun apakah Anda tahu sejauh mana pentingnya bagian software dalam sistem operasi perangkat tersebut, termasuk manfaat cache yang ternyata sangat penting tersebut?

Ketika ingin menambah kembali memori penyimpanan pada HP misalnya, salah satu saran yang dilakukan adalah menghapus cache. Lantas apa sebenarnya cache dan sejauh mana fungsi pentingnya terhadap performa sebuah perangkat berbasis internet?

Apa itu Cache?

Pengertian dari cache adalah sebuah lokasi untuk menyimpan berbagai jenis data sementara, letaknya ada pada bagian sistem di sebuah komputer, ponsel, situs, maupun aplikasi.

Data yang tersimpan otomatis dalam cache bisa dipakai ketika pengguna ingin membuka kembali halaman dimana data tersebut diambil sebelumnya.

Proses kerjanya secara umum adalah, saat seseorang membuka sebuah aplikasi pada ponsel maka secara otomatis permintaan akses dari sistem HP akan ditindaklanjuti dengan munculnya data dari server aplikasi.

Baca Juga:
Kriteria Website User Friendly: Panduan Bagi Para Blogger

Baca Juga : Cara Meningkatkan Traffic Website Paling Ampuh Bisa Dicoba

Data tersebut akan tersimpan di dalam cache hanya pada saat permintaan akses masuk aplikasi pertama kali. Jadi, ketika setelahnya pengguna ingin masuk kembali ke dalam aplikasi tersebut maka cukup data di dalam cache yang akan menghubungkan ponsel dengan aplikasi tanpa permintaan ke server aplikasi lagi.

Apa Saja Manfaat Cache?

Jika dilihat dari definisinya, tentu sangat banyak manfaat Cache dalam sebuah perangkat. Terutama untuk memastikan koneksi antara perangkat dengan sebuah situs atau aplikasi. Berikut ini daftar manfaat yang dapat dirasakan dengan adanya cache.

1.     Akses Menjadi Lebih Mudah

Ketika di dalam cache sudah terdapat data dari sebuah aplikasi atau website, maka saat akan mengakses halaman yang sama setelahnya akan menjadi lebih mudah. Bahkan saat koneksi internet tidak stabil pengguna tetap bisa membuka aplikasi selama data cache tidak dihapus.

Bahkan beberapa aplikasi bisa dibuka secara offline saat koneksi internet tidak ada karena di dlam cache sudah tersimpan data aksesnya. Terutama untuk aplikasi berbasis Progressive Web App (PWA), seperti Twitter, OLX, dan masih banyak lagi.

Baca Juga : Kriteria Website User Friendly: Panduan Bagi Para Blogger

Prosesnya, ketika offline Anda tetap dapat membuka aplikasi tersebut terutama halaman terakhir yang pernah dibuka sebelumnya tanpa harus terhubung internet.

2.     Kerja Sistem Menjadi Lebih Cepat

Tentunya ketika sebuah data dari situs sudah tersimpan dalam memori cache, maka manfaat Cache akan membuat kinerja sistem perangkat tidak berat ketika akan membuka situs yang sama kembali.

Cukup ketik nama aplikasi, lalu tekan buka dan halaman aplikasi sudah langsung muncul. Akan berbeda ketika data aplikasi atau situs tersebut tidak tersedia di dalam cache, maka akan butuh waktu lebih lama karena sistem perangkat harus terkoneksi terlebih dahulu pada server aplikasi.

Baca Juga:
Skill Seorang Web Developer yang Harus Dimiliki

Kemudian dari server baru akan mengirim data ke bagian cache, untuk digunakan membuka bagian penting dari aplikasi yang dibutuhkan pengguna.

3.     Hemat Penggunaan Data Internet

Dengan akses yang lebih cepat, penggunaan data internet bisa dihemat lebih banyak. Ketimbang harus menunggu proses koneksi antara perangkat dan server. Apalagi penggunaan cache pada ponsel yang memiliki banyak aplikasi dengan kondisi aktif.

Tanpa adanya data di cache, setiap akan membuka sebuah situs atau aplikasi tentu akan lebih besar jumlah data internet yang disedot dan dihabiskan.

Anda bisa buktikan sendiri, sejauh mana efisiennya manfaat Cache ketimbang tidak menggunakannya sama sekali. Meskipun secara berkala butuh dihapus ketika memori penyimpanan menjadi penuh.

Baca Juga : Cara Menarik Maintenance Website secara Profesional

4.     Meminimalisir Beban pada Back End

Dengan adanya cache, beban pada back end baik itu database perangkat maupun server hingga sistem operasi akan lebih ringan. Alasannya, cache sudah menampung berbagai data terlebih dahulu sebelum harus masuk ke dalam sistem penyimpanan pada bagian back end tersebut.

Peran cache akan sangat penting karena ketika beban minim maka kinerja perangkat akan tetap stabil dalam waktu lama.

5.     Performa Aplikasi atau Situs Lebih Baik

Aplikasi dan situs yang dibuka pada perangkat baik komputer maupun ponsel akan memiliki performa lebih baik karena manfaat Cache, ketika datanya sudah tersimpan pada cache.

Ini akan menjadi sebuah kepuasan bagi pengguna saat membuka aplikasi tanpa kendala lag atau buffering lagi.

Contohnya, saat membuka aplikasi Whatsapp yang merupakan salah satu aplikasi penting bagi banyak orang. Dengan adanya data WA di cache, setiap membuka aplikasi tersebut pengguna bisa langsung diarahkan pada halaman terakhir yang dibuka tanpa kendala koneksi internet lagi.

Baca Juga:
6 Strategi Optimasi Internal Link di Sebuah Website

Baca Juga : Meningkatkan Kecepatan Website yang Lambat

Alhasil pengguna WA akan merasakan lebih nyaman dan puas menggunakan aplikasi, apalagi disaat-saat genting dimana harus segera menghubungi seseorang melalui fitur yang disediakan WA.

Jenis Cache

Ada tiga jenis cache yang paling banyak digunakan pada sebuah perangkat, tentunya disesuaikan dengan jenis perangkat dan juga fungsi yang ingin dimaksimalkan. Apa sajakah jenis cache tersebut?

1.   Cache untuk Software

Yaitu jenis cache yang memiliki tugas untuk menyimpan data dalam sebuah program komputer, supaya kinerjanya menjadi lebih cepat saat pengguna menggunakan program tersebut.

Cache software juga memiliki beberapa jenis sesuai dengan lokasinya yaitu:

·       Cache Web

Digunakan untuk menyimpan data sementara pada sebuah website, ada yang digunakan untuk menyimpan data dari server disebut dengan nama server side cache. Sehingga nantinya manfaat Cache bisa dirasakan saat membuka situs tersebut.

Lalu ada juga yang digunakan untuk menyimpan data dari pengguna disebut client side cache. Keduanya sama-sama penting untuk memastikan performa sebuah website benar-benar mumpuni untuk dipakai oleh pengguna kapanpun mereka membutuhkannya.

Kedua jenis dari cache web ini juga memiliki jenis masing-masing, sesuai dengan fungsinya. Bagi yang paham software akan sangat paham semua jenis tersebut, kemudian dapat memaksimalkan masing-masingnya.

Misalnya untuk server side cache, punya  jenis fragment cache, object cache, DNS cache, dan lainnya.

Baca Juga : Cara Mengamankan Website yang Simple Tapi Efektif

·       Cache Disk

Ada lagi yang disebut cache disk, berfungsi untuk membantu saat menyimpan data dari sebuah program di komputer atau ponsel. Selain itu juga memiliki fungsi untuk mempercepat durasi pembuatan data, sehingga manfaat Cache dari segi efisiensi dan bisa langsung dipakai saat dibutuhkan.

Baca Juga:
Cara Meningkatkan Traffic Website Paling Ampuh Bisa Dicoba

·       Memoization

Yaitu jenis cache yang digunakan untuk media penyimpanan dari perintah penggunaan fungsi program kapasitas besar. Oleh karena itu, biasanya sebuah komputer akan memiliki bagian ini dan otomatis dapat dipakai kapan saja.

2.   Cache untuk Hardware

Selanjutnya adalah jenis cache yang terdapat pada microprocessor perangkat komputer maupun HP. Setidaknya ada tiga pula jenis dari cache ini, diantaranya adalah:

·       Cache DSP

Adalah jenis yang akan menyimpan data-data terkait Digital Signal Processor (DSP), biasanya data yang disimpan dalam bentuk audio, suhu, video, dan lainnya.

·       Cache CPU

Dipakai pada Central Processor Unit (CPU), dengan fungsi utama meminimalisir waktu dan daya akses data yang berasal dari memori utama perangkat. Sehingga sebuah perangkat bisa lebih cepat bekerja, ketika di dalam cache sudah tersedia data yang dibutuhkan.

Baca Juga : Mengetahui Jenis Backlink Beserta Fungsi dalam Website

·       Cache GPU

Di dalam bagian Graphic Processing Unit (GPU), juga tersedia cache yang memiliki fungsi untuk menyimpan file dalam bentuk gambar maupun grafik untuk sementara waktu.

Jadi saat pengguna butuh data tersebut, tidak harus langsung terkoneksi pada memori utama karena sudah tersimpan pada cache yang tersedia.

3.       Cache untuk Browser

Merupakan jenis yang paling sering digunakan, ada pada situs untuk menyimpan data sementara sehingga performa website atau situs menjadi lebih cepat. Beberapa situs besar menggunakan jenis ini dalam sistem operasinya karena paham seberapa hebat manfaat Cache tersebut.

Sebut saja Microsoft Edge, Google Chrome, Mozilla Fox, dan lainnya. Sehingga saat Anda membuka website tersebut akan lebih cepat dan mudah karena memiliki cache yang aktif dan berfungsi dengan baik.

Baca Juga:
Faktor Menentukan Hosting Terbaik dan Terpercaya

Adakah Kekurangan Cache?

Disamping banyaknya manfaat dari adanya cache dalam perangkat, terdapat pula kekurangan yang juga harus dipahami. Jika kekurangan ini mendominasi, maka akan berdampak langsung pada performa dari perangkat yang digunakan.

1.     Memori Penyimpanan Cepat Penuh

Cache yang merupakan media penyimpanan sementara sangat cepat membuat memori penuh, apalagi jika data yang tersimpan dari sebuah website atau aplikasi ukurannya sangat besar.

Baca Juga : Perbedaan HTTP dan HTTPS yang Penting untuk Website

Terutama ketika pengguna perangkat sering membuka aplikasi, dimana otomatis akan ada data tersimpan di dalam cache. Jika dibiarkan semakin banyak tanpa pembersihan maksimal, tentu akan membuat memori penuh.

Alasannya, tempat menyimpan cache juga menggunakan memori utama dari perangkat yang tersedia dari pabrikan dan tidak memiliki memori penyimpanan khusus yang terpisah.

2.     Aplikasi Rusak

Kenapa aplikasi rusak? Terkadang data yang disimpan dalam cache tidak sempurna tersimpan, ada bagian yang tercecer sehingga saat akan membuka aplikasi menjadi bermasalah. Pada kondisi ini manfaat Cache jadi tidak dirasakan pengguna.

Ada kondisi dimana aplikasi sama sekali tidak bisa dibuka, halaman tertentu menjadi lag, atau masalah error lainnya yang dapat berimbas pada pilihan uninstall aplikasi supaya masalah rusak tersebut tidak berimbas pada sistem operasi perangkat.

3.     Aplikasi Tidak Bisa Update

Saat cache membuat memori penuh, sementara sebuah aplikasi memiliki data update terbaru. Otomatis data update tidak tersimpan dan tidak bisa disinkronisasi dengan sistem operasi perangkat.

Alhasil, aplikasi tidak bisa berjalan baik dan terdapat bagian yang ternyata tidak dapat dibuka atau digunakan saat dibutuhkan.

Baca Juga : Platform CMS Terbaik untuk Membuat Website 2023

Sebagai contoh, Aplikasi Instagram dengan cache yang cukup besar tersimpan di memori HP Anda. Kemudian ada update versi yang perlu ditindaklanjuti, ternyata data update versi tidak bisa tersimpan pada memori HP.

Baca Juga:
Seberapa Penting SSL untuk Website? Ini Jawabannya

Secara tidak sadar Anda masih terus menggunakan versi lama dari Instagram, dimana ada beberapa perbaikan yang sudah dilakukan pada sejumlah fitur di dalam aplikasi. Otomatis, fitur-fitur update tersebut tidak bisa dibuka dan digunakan.

4.     Performa Perangkat Menurun

Secara umum, ketika memori penyimpanan sudah penuh oleh data cache maka akan berimbas pada performa perangkat itu sendiri.

Mulai dari lambat membuka sebuah aplikasi, koneksi dengan internet menjadi slow response, hingga adanya perintah-perintah yang tidak bisa dengan cepat direspon.

Jika kondisi ini diabaikan, maka perangkat akan kehilangan kemampuannya dan berdampak pada hang atau mati total. Alhasil, Anda harus memperbaikinya dan membutuhkan biaya keluar yang tidak sedikit.

Baca Juga : 6 Strategi Optimasi Internal Link di Sebuah Website

Bagaimana Cara Menghapusnya?

Kalau Anda bisa memanfaatkan cache dengan baik, maka menghapusnya tidaklah perlu dilakukan. Tapi tidak bisa dipungkiri bahwa cache yang jarang dihapus menjadi penyebab terbesar dari masalah performa perangkat. Oleh karena itu, perlu dihapus berkala dengan cara yang benar.

1.   Hapus Cache pada Perangkat Android

Pada perangkat Android, cache juga bisa dihapus secara otomatis namun bisa juga secara manual jika tidak ingin data tertentu yang sudah tersimpan akan hilang saat proses penghapusan tersebut. Berikut ini caranya:

ü  Menggunakan Aplikasi Cleaner

Cara pertama adalah secara otomatis menghapus semua data cache  yang tersimpan di dalam memori penyimpanan HP.  Anda cukup memilih salah satu aplikasi cleaner yang tersedia pada Google Play Store lalu menggunakannya pada ponsel.

Buka aplikasi lalu akan muncul otomatis folder yang akan dibersihkan lengkap dengan kapasitas yang akan dihapus. Centang pada pilihan cache,lalu tekan tombol clean up dan tunggu sampai proses selesai.

Baca Juga:
Apa Itu Cookies? Simak Pengertian serta Fungsinya pada Browser

Aplikasi akan menginformasikan berapa kapasitas memori yang berhasil dikembalikan setelah proses menghapus data cache tersebut.

Baca Juga : 5 Sumber Traffic Website Potensial yang Wajib Dimanfaatkan

ü  Menghapus Cache Aplikasi

Jika ingin yang lebih spesifik, Anda dapat menghapus data cache dari setiap aplikasi secara manual. Langkah yang dapat dilakukan adalah dengan membuka menu pengaturan atau setting pada perangkat.

Selanjutnya pilih menu application manager dan pilih aplikasi yang ingin dihapus data cache nya. Pilih opsi cache yang muncul, lalu pilih tombol clean dan tunggu sampai proses clean cache selesai.

Lakukan pada semua aplikasi yang ada di dalam ponsel Anda. Namun harus diingat, ketika melakukan cara ini maka ketika membuka aplikasi kembali maka Anda akan terhubung pada halaman utama aplikasi dan akan banyak data yang hilang.

2.     Hapus Cache pada Browser

Beda browser akan beda pula cara menghapus cache ketika manfaat Cache tidak lagi maksimal, namun setidaknya secara umum rangkaian prosesnya relatif sama yaitu dengan membuka history situs yang pernah dibuka pada browser.

Kemudian pilih clear browsing data, dan pilih mana saja data yang ingin dihapus dari riwayat browser. Anda bisa pilih secara manual sesuai daftar yang tersedia dalam 24 jam terakhir atau lebih lama dari itu.

Pilih jenis cache yang mau dihapus, apakah gambar saja atau semua file yang ada di dalam halaman tersebut. Selanjutnya tinggal tekan tombol clear data, maka semua data cache akan hilang.

Baca Juga : Cara Optimasi Website untuk Bisnis dengan Metode SEO On Page

3.     Hapus Cache pada Komputer

Untuk bisa menghapus data cache pada komputer, bisa dilakukan dengan mudah tanpa bantuan aplikasi tambahan dan orang lain. Anda cukup melakukan beberapa langkah berikut ini:

  • Aktifkan komputer terlebih dahulu, kemudian pada desktop klik tombol jendela yang terletak di sudut kiri bawah halaman
  • Pilih menu settings dengan logo gear yang muncul di sisi kiri halaman
  • Di halaman berikutnya, klik pada menu system, letaknya ada di bagian paling atas kiri daftar menu yang muncul
  • Selanjutnya Anda pilih opsi storage dan akan muncul beberapa opsi berikutnya dengan kapasitasnya masing-masing
  • Pilih opsi temporary files, lalu akan muncul daftar file sementara yang sudah tersimpan pada komputer
  • Pilih mana saja file yang mau dihapus, dengan mencentang pada setiap kolom di samping file tersebut
  • Selanjutnya klik pada tombol removes files untuk menghapusnya
  • Setelah itu pilih opsi penghapusan yang diinginkan, yaitu Windows update cleanup, Windows  upgrade log files, dan temporary files

Tunggu sampai proses penghapusan data cache selesai, lalu cek memori penyimpanan pada komputer Anda. Semakin banyak file yang dihapus akan mengembalikan semakin banyak memori yang tersedia.

Baca Juga:
Tools yang Mempermudah Pekerjaan Freelance agar Lebih Cepat

Baca Juga : Rekomendasi HP Vivo 1 Jutaan agar Mudah Dijangkau

Meskipun manfaat Cache sangat banyak, namun Anda tetap harus bijak dalam menggunakannya. Jika tidak imbasnya adalah memori penyimpanan pada perangkat akan cepat penuh, apalagi untuk HP dengan kapasitas penyimpanan terbatas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
error: Content is protected !!