Kesehatan

Penyebab Diabetes Melitus: Kenali Gejala dan Pengobatannya

Penyebab diabetes melitus adalah penyakit yang disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat yang menyebabkan gula darah naik. Gula darah naik hingga melebihi ambang batas normal, yang bersifat kronis dan jangka panjang.

Dalam kondisi normal, glukosa merupakan sumber energi utama bagi sel-sel tubuh yang membentuk otot dan jaringan, termasuk otak. Namun, bila kadar glukosa terlalu tinggi, bisa menjadi berbahaya karena memicu gula darah atau diabetes.

Glukosa diserap baik sel-sel tubuh dan menumpuk pada darah. Kondisi ini bisa mengakibatkan aneka macam gangguan dalam organ tubuh.

Gejala Diabetes Melitus (Dm)

Diabetes sering terjadi tanpa gejala. Namun, ada beberapa gejala yang harus diwaspadai sebagai prasyarat kemungkinan diabetes.

1.    Buang Air Kecil Berlebihan

Karena sel-sel tubuh tidak dapat menyerap glukosa, ginjal berusaha mengeluarkan glukosa sebanyak mungkin. Akibatnya, penderita buang air kecil lebih sering dari orang normal, lebih dari lima liter urine per hari.

Idealnya, gula darah disaring oleh ginjal dan diserap p ke darah. Namun, bila kadar gula terlalu tinggi, ginjal tidak dapat menyerap semua gula darah.

Baca Juga : Dampak Burnout Bagi Kesehatan, Jangan Anggap Remeh

Selain itu, kadar gula tinggi menaikkan tekanan osmotik urine. Urine juga menarik lebih banyak air untuk menyamakan konsentrasi.

Baca Juga:
14 Manfaat Buah Pir untuk Kesehatan yang Harus Diketahui

2.    Rasa Haus Berlebihan

Hilangnya cairan dalam tubuh karena sering buang air kecil membuat Anda haus dan membutuhkan banyak air. Haus yang berlebihan berarti tubuh sedang mencoba untuk mengisi kembali cairan yang hilang.

3.    Penurunan Berat Badan

Gula darah tinggi juga dapat menyebabkan penurunan berat badan yang cepat. Sebab hormon insulin tidak membawa glukosa ke sel untuk digunakan sebagai energi, tubuh memecah protein dari otot sebagai sumber energi alternatif.

Otot di tubuh menyumbang hingga 45% dari berat rata-rata pada pria, dibandingkan dengan 36% pada wanita. Oleh karena itu, penurunan massa otot berpengaruh signifikan terhadap berat badan secara keseluruhan.

Baca Juga : 11+ Manfaat Kolang Kaling untuk Kesehatan, Jangan Sampai Dilewatkan

4.    Cepat Lapar

Saat kadar gula darah menurun, tubuh menerka belum diberi makan dan sangat membutuhkan glukosa yg diperlukan sel.

Dalam dunia kedokteran, gejala diabetes ini disebut polifagia. Ini ditandai dengan rasa lapar yang berlebihan atau peningkatan nafsu makan yang tidak biasa.

5.    Kesemutan atau Mati Rasa

Kesemutan dan mati rasa di tangan dan kaki, serta nyeri terbakar atau bengkak merupakan tanda diabetes telah merusak saraf. Namun, jika kadar gula darah bertahan terlalu lama, kerusakan saraf, seperti penglihatan, bisa menjadi permanen.

Secara medis, kerusakan saraf akibat diabetes disebut neuropati perifer (diabetic neuropathy). Seiring waktu, gejala neuropati perifer pada penderita diabetes dapat memburuk, menyebabkan keterbatasan gerak dan bahkan kecacatan.

Baca Juga : 7+ Tips Mengatasi Insecure yang Mudah dan Efisien

6.    Luka yang Susah Sembuh

Infeksi, memar atau luka diabetes yang tidak kunjung sembuh bisa menjadi salah satu gejala diabetes. Hal ini karena kadar gula darah yang tinggi menyebabkan dinding arteri menyempit dan mengeras.

Baca Juga:
Trik Jitu Mengatasi Pilek pada Bayi yang Harus Diperhatikan

Ini menghalangi aliran darah yang kaya oksigen dari jantung ke seluruh tubuh. Padahal, bagian tubuh yang terluka sangat membutuhkan oksigen dan nutrisi yang terkandung di dalam darah agar cepat sembuh.

Jenis-Jenis Diabetes Melitus

Meski angka kejadiannya tinggi, diabetes tergolong penyakit yang sulit dideteksi sejak dini. Penyakit ini bahkan terbagi menjadi beberapa jenis.

Jenis diabetes melitus yang relevan, yaitu:

1.    Diabetes Melitus Tipe 1

Pada kondisi ini, sistem imun tubuh menyerang dan menghancurkan sel-sel di pankreas yang memproduksi insulin. Akibatnya, tubuh tidak mampu memproduksi insulin.

Orang dengan diabetes tipe 1 sebagian besar bergantung pada insulin buatan. Insulin buatan harus diminum setiap hari untuk bertahan hidup. Anda harus mengonsumsi insulin buatan setiap hari untuk bertahan hidup.

Baca Juga : Awas! Ini Dampak Buruk Malas Bergerak Terhadap Tubuh

2.    Diabetes Melitus Tipe 2

Diabetes melitus tipe 2 terjadi baik pada orang dewasa maupun lansia. Diabetes tipe ini disebabkan oleh resistensi insulin.

Pertama, tubuh dapat mengatasi resistensi insulin dengan memproduksi lebih banyak insulin untuk mempertahankan gula darah normal. Namun seiring berjalannya waktu, pankreas menjadi lelah karena menghasilkan insulin dalam jumlah besar.

3.    Diabetes Gestasional

Diabetes gestasional terjadi pada wanita hamil. Selama kehamilan, beberapa orang kurang sensitif terhadap insulin, hal ini kemudian berkembang menjadi kondisi diabetes gestasional.

Namun, perlu diingat bahwa diabetes gestasional tidak memengaruhi semua wanita. Selain itu, kondisi ini biasanya membaik setelah melahirkan.

Penyebab Diabetes Melitus

Diabetes sering disebabkan oleh kebiasaan sehari-hari. Berikut adalah penyebab diabetes dan cara mencegahnya:

1.    Faktor Genetik

Salah satu penyebab diabetes melitus yang tak terhindarkan adalah faktor genetik. Oleh karena itu diabetes sering disebut sebagai penyakit keturunan.

Baca Juga:
Menu Diet Atkins Tersehat untuk Turun Berat Badan Alami

Baca Juga : Ketahui Berikut Manfaat Daun Gedi Jarang Diketahui

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa risiko anak terkena diabetes lebih tinggi bila ibunya juga mengidap penyakit tersebut. Jika kedua orang tua menderita diabetes, risiko anak terkena diabetes saat dewasa bisa mencapai 50 persen.

Para ahli menduga ada gen spesifik penyebab diabetes yang bisa diturunkan dari orang tua ke generasi berikutnya.

2.    Faktor Usia

Risiko terkena diabetes tipe 2 meningkat seiring bertambahnya usia. Usia tidak hanya meningkatkan risiko diabetes, tetapi juga berbagai penyakit kronis lainnya, seperti penyakit jantung dan stroke.

Seiring bertambahnya usia, fungsi tubuh juga memburuk, termasuk bagaimana tubuh memproses gula darah. Fungsi sel penghasil insulin di pankreas memburuk, dan respons sel tubuh terhadap insulin  tidak sebaik sebelumnya.

Baca Juga : Menjaga Kelembapan Kulit Bayi dengan Langkah Mudah

3.    Kondisi Autoimun

Banyak anak dengan diabetes tipe 1 memiliki penyakit autoimun. Sistem kekebalan menyerang dan menghancurkan sel-sel di pankreas tempat pembuatan insulin.

Kerusakan sel-sel di pankreas berarti organ ini tidak dapat lagi memproduksi cukup insulin atau berhenti memproduksi hormon sama sekali. Tidak diketahui secara pasti apa yang menyebabkan masalah autoimun ini.

Namun, para ahli menduga bahwa beberapa infeksi virus menyebabkan sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan dan merusak sel-sel di dalam tubuh.

4.    Resistensi Insulin

Resistensi insulin adalah suatu kondisi di mana sel-sel tubuh tidak merespon insulin dengan baik “perlawanan”. Padahal, insulin membantu sel-sel tubuh menyerap gula dari darah.

Ketika tubuh tidak dapat menyerap gula, kadar gula darah terus meningkat dan menyebabkan diabetes tipe 2.

Anda mungkin membuat cukup hormon insulin untuk mengangkut glukosa ke dalam sel tubuh Anda. Namun, tubuh Anda mungkin tidak “mengenali” insulin dengan benar, sehingga gula terus menumpuk di dalam darah.

Baca Juga:
Bagaimana Cara Pencegahan Granuloma Umbilikalis Dengan Tepat!

Jika kondisi ini terus berlanjut, risiko Anda terkena diabetes tipe 2 makin tinggi. Ini menunjukkan bahwa resistensi insulin adalah penyebab diabete melitus tipe 2.

Baca Juga : 5 Menu Makanan Buka Puasa, Sehat dan Bergizi

Pengobatan Diabetes Melitus

Pengobatan diabetes tergantung pada jenis diabetes yang diderita pasien. Di bawah ini adalah beberapa metode pengobatan diabetes yang dapat dilakukan:

1.    Obat-Obatan

Pada diabetes tipe 1, pasien membutuhkan terapi insulin untuk mengontrol gula darah setiap hari. Terapi insulin untuk mengontrol gula darah juga dianjurkan untuk beberapa penderita diabetes tipe 2.

Insulin tambahan biasanya diberikan melalui suntikan, bukan sebagai obat oral. Dokter akan meresepkan jenis dan dosis insulin yang harus digunakan serta menjelaskan cara penyuntikannya

Untuk penderita diabetes tipe 2, dokter meresepkan obat, termasuk metformin. Metformin mengurangi produksi glukosa dari hati, membantu tubuh memproses insulin secara efektif.

2.    Mengonsumsi Makanan yang Sehat

Diet sehat adalah bagian penting dari pengelolaan diabetes tergantung pada jenis makanannya. Dalam beberapa kasus, diabetes bahkan dapat dikontrol hanya dengan mengubah pola makan.

Dengan diabetes tipe 1, pasien disarankan untuk membatasi jumlah karbohidrat yang mereka konsumsi setiap hari. Asupan karbohidrat harus dikoordinasikan dengan dosis insulin.

Sama halnya dengan diabetes tipe 2, asupan karbohidrat juga harus dikontrol. Lebih baik makan dalam porsi kecil.

Makan buah, sayuran, biji-bijian, protein tanpa lemak seperti unggas dan ikan, serta lemak sehat seperti minyak zaitun dan kacang-kacangan.

Baca Juga : Manfaat Air Cucian Beras, Salah Satunya Membuat Awet Muda

3.    Olahraga

Olahraga memainkan peran penting dalam mengendalikan gula darah dan ini berlaku untuk semua jenis diabetes. Olahraga membantu sel-sel tubuh Anda merespons insulin dengan lebih efektif dan menurunkan gula darah.

Baca Juga:
Manfaat Pijat Refleksi, Simak Baik-Baik Informasinya

Jika Anda menderita diabetes tipe 1 atau tipe 2, Anda biasanya dapat melakukan setidaknya 150 menit.  Olahraga intensitas sedang dalam seminggu.

Tidak ada pedoman olahraga khusus untuk pasien dengan diabetes gestasional. Namun, jika Anda sedang hamil, mulailah secara perlahan dan tingkatkan aktivitas fisik secara bertahap agar tidak berlebihan.

Penutup

Penyebab diabetes melitus adalah rangkaian yang tujuannya agar penyakit diabetes dapat segera dikenali sehingga dapat diobati tepat waktu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
error: Content is protected !!