Keuangan

Tips Memilih Saham IPO Yang Wajib Anda Tahu

Saham Initial Public Offering (IPO) menjadi buruan sebagian investor di bursa saham, mereka rela menanti berapakah harga buka dari perusahaan yang berjejer dalam deretan IPO tersebut. Namun, jangan sampai salah beli saham, Anda perlu tips memilih saham IPO supaya investasi tidak merugi.

Salah satu jenis saham yang memang populer di kalangan trader adalah IPO, ada banyak daya tarik dari saham ini. apalagi kalau berasal dari perusahaan yang sudah cukup terkenal. Berikut ini beberapa penjelasan penting terkait saham tersebut.

Apa Itu Saham IPO?

Sebelum mengetahui tips memilih saham IPO Anda harus paham dulu tentang istilah IPO, yaitu keadaan dimana sebuah perusahaan memutuskan untuk jual sahamnya ke publik. Memang tidak seluruhnya namun hanya sebagian dengan perhitungan tertentu yang sudah ditetapkan.

Baca Juga:
10+ Cara Untuk Manajemen Keuangan Bisnis Untuk Pemula

Salah satu alasan utama perusahaan melakukan penjualan tersebut tentunya untuk mendapatkan keuntungan di pasar saham. Keuntungan tersebut nantinya digunakan untuk menutupi biaya perusahaan, mulai dari operasional atau bahkan ekspansi yang sudah direncanakan sebelumnya.

Sedangkan saham IPO merupakan saham dari perusahaan IPO tersebut, yang sudah memenuhi standar bursa saham untuk dijual secara terbuka untuk siapa saja. Investor yang berminat, bisa membeli sesuai dengan harga yang tersedia.

Baca Juga : Apa Itu Saham Free Float dan Dampak Penerapannya!

Tapi memang harus memiliki kemampuan tinggi untuk menganalisa sebelum menerapkan tips memilih saham IP, sejauh mana saham tersebut mampu memberikan feedback positif bagi investor. Apalagi, perusahaan IPO merupakan pemain baru di bursa saham yang portofolionya belum terlihat dan pasti.

Tips Memilih Saham IPO

Untuk bisa mendapatkan saham IPO berkualitas, menjanjikan keuntungan yang diharapkan dan bisa dijadikan emiten jangka panjang perlu melakukan pemilihan yang sangat detail. Hal tersebut dikarenakan sangat berhubungan dengan dana investasi dari setiap investor.

Salah memilih, artinya siap dengan konsekuensi rugi yang tidak bisa dielakkan dan ini sudah sering terjadi di kalangan investor apalagi pemula yang belum mahir bermain saham. berikut ini enam tips memilih saham IP jika ingin sukses mendulang cuan.

1.     Pilih Saham Populer

Peserta IPO sangat banyak, berasal dari berbagai jenis perusahaan dengan daya tariknya masing-masing. Namun tidak perlu bingung, biasanya investor lebih suka perusahaan yang bergelut di bidang consumer goods, perusahaan dengan operasional menggunakan sistem digital, dan rumah sakit.

Kenapa begitu? Alasan utamanya karena selalu dibutuhkan dan nilainya cenderung naik dari waktu ke waktu. Oleh karena itu, Anda bisa memilih salah satu atau ketiga jenis perusahaan berdasarkan produk utamanya tersebut.

Baca Juga:
Cara Mengatur Keuangan Keluarga yang Bisa Dicoba

Baca Juga : Trader Pemula? Lakukan Management Trading Saham yang Tepat

Pada saat IPO berlangsung, biasanya perusahaan tersebutlah yang akan menjadi primadona dimana sahamnya banyak dibeli bahkan masuk kategori oversubscribed.

2.     Cek Tujuan Perusahaan Ikut IPO

Beda perusahaan akan beda pula tujuannya go public dengan menjual sahamnya di bursa efek, investor harus tahu dulu apa tujuan dari perusahaan tersebut ketika go public.

Ada yang ingin melakukan ekspansi sehingga butuh dana cepat agar operasional menuju ekspansi menjadi lebih cepat. Jika ini tujuannya, maka bisa dikatakan bahwa perusahaan tersebut dalam kondisi sehat dan kemungkinan harga saham naik sangat besar.

Tapi, kalau tujuan utamanya adalah untuk membayar hutang perusahaan agar tetap bisa eksis di dunia industri dan perdagangan maka sepertinya tips memilih saham IPO Anda harus berpikir dua kali.

Bagaimana kalau hutangnya tidak terbayar melalui saham yang dijual, apakah perusahaan akan bangkrut.

Bagaimana jika perusahaan tersebut collapse, tentu nantinya harga saham di bursa efek akan turun drastis dan menyebabkan kerugian di kalangan investor.

3.     Cek Prospektus dari Perusahaan IPO

Prospektus merupakan dokumen yang berisikan informasi lengkap tentang perusahaan, mulai dari fakta keuangannya, hingga harga saham yang ditawarkan. Lakukan pengecekan detail pada dokumen tersebut, apakah indikasi menguntungkan atau tidak.

Baca Juga : 10 Tips Memilih Broker Forex Terpercaya 2023

Ada dua jenis prospektus yang harus dipahami, pertama adalah prospektus awal pada periode book building. Jumlah saham yang ditawarkan pada periode ini akan cukup menggiurkan, sehingga menarik investor untuk membeli.

Namun sebaiknya sebelum memutuskan memilih saham tersebut, cek juga prospektus kedua yaitu final pada penawaran umum atau disebut periode offering. Akan terjadi perubahan jumlah saham yang akan go public pada informasi final tersebut.

Baca Juga:
Apa itu Pasar Perdana? Ciri dan Apa Bedanya Dengan Pasar Sekunder?

Jadi, ketika pertama kali membuka laman emiten tersebut langsung unduh prospektus awalnya. Lalu bandingkan dengan prospektus final yang akan muncul menjelang offering saham. dengan begitu, Anda bisa melakukan analisis tentang jumlah saham dan harganya.

4.     Lakukan Analisis Fundamental

Analisis fundamental juga perlu sebagai tips memilih saham IP penting, Anda perlu melakukan analisis tentang harga sahamnya apakah terlalu murah atau standar. Beberapa cara penilaian yang dapat digunakan adalah Price to Book Value (PBV) atau Price Earning Ratio (PER).

5.     Pastikan Tujuan Investasi

Anda harus menentukan juga apakah tujuan investasi saham IPO yang akan dilakukan adalah untuk jangka pendek atau jangka panjang. Biasanya investor memilih saham IPO untuk jangka pendek karena potensi cuan jangka pendeknya sangat tinggi, bahkan bisa mencapai ribuan persen.

Tapi potensi turun harga juga sangat signifikan, bisa mencapai 70 persen dari harga awal dalam kurun waktu singkat.

Baca Juga : Investasi Terbaik di Era Pasar Bebas dan Tips Menjalankannya

6.     Lakukan Analisis Resiko

Apakah Anda suka dengan resiko saat berinvestasi atau takut mengambil resiko? Kenali karakter investasi yang dimiliki terlebih dahulu, dengan begitu bisa lebih tahu mana saham IPO yang bisa dipilih.

Cara menentukan karakter bisa melalui berbagai cara, misalnya dengan tes dan mengisi kuisioner online tentang karakter investor saham.

Apa Keunggulan Saham IPO

Menjadi investor saham IPO memang cukup menggiurkan, apalagi jika suda menerapkan tips memilih saham IPO. Banyak keunggulan bisa didapat ketika mulai menginvestasikan modal, pada emiten IPO yang tepat. Apa saja keunggulannya tersebut? Simak informasinya berikut ini.

1.     Dividen Bisa Terlihat Sejak Pertama Investasi

Ketika Anda memilih perusahaan dengan tujuan go public untuk ekspansi atau pengembangan bisnis, maka sudah bisa terlihat laba dari perusahaan ketika grafik penjualan sahamnya meningkat.

Baca Juga:
8 Cara berhemat Anak Kos Agar Bebas Bokek

Dengan begitu, para pemilik saham yang memilih emiten berdasarkan tips memilih saham IPO bisa mengkalkulasikan berapa potensi dividen yang bisa didapatkan nantinya di akhir periode IPO. Semakin bagus kualitas perusahaan, bagi hasilnya juga akan lebih tinggi.

2.     Harga Saham Lebih Murah Ketimbang Emiten Lain

Kalau dibandingkan dengan transaksi saham pada emiten yang sudah lama, kebanyakan saham IPO punya harga lebih rendah. Namun memang harus pandai-pandai meneliti dan mencari mana saham harga murah dengan potensi cuan melimpah.

Baca Juga : Apa itu Pasar Perdana? Ciri dan Apa Bedanya Dengan Pasar Sekunder?

Saat IPO inilah momen penting bagi investor yang dananya terbatas namun mau main saham. Jika mendapatkan saham harga murah di IPO, maka modal yang sedikit saja bisa memberikan peluang untuk sangat besar.

3.     Bisa Dijual Dalam Waktu Singkat

Di hari pertama saja setelah mendapatkan emiten sesuai tips memilih saham IPO, setelah membeli saham dan harga saham melonjak naik secara signifikan maka di hari itu juga saham dapat dijual kembali.

Keuntungan lebih cepat didapat, asalkan bisa memaksimalkan waktu untuk terus melakukan pengecekan pergerakan harga yang ada.

4.     Keuntungan Bisa Didapat Langsung Pada Awal Investasi

Bagi para investor yang hanya ingin main saham jangka pendek, punya kemungkinan mendapatkan keuntungan sejak awal investasi. Apalagi, untuk emiten IPO berkualitas dan banyak peminatnya akan lebih cepat meningkat harga sahamnya dan untuk bagi para investor juga cepat bisa dicairkan.

5.     Harga Saham Jelas

Harga saham IPO sudah jelas sejak awal daftar perusahaan diluncurkan, sehingga tidak perlu menunggu lama untuk menentukan strategi membeli atau tidak. Perubahan harga tidak akan terjadi lagi menjelang go public.

Baca Juga : Agar Tak Salah, Ini Dia 7 Tips Memilih Investasi Online yang Aman

Baca Juga:
Begini Cara Mendapatkan Passive Income Hanya dari Hobi

6.     Banyak Emiten Berkualitas

Saat ini semakin banyak perusahaan berupaya mencari keuntungan dengan bermain di pasar saham, bukan hanya skala kecil namun skala besar juga ikut ambil bagian. Artinya, semakin banyak perusahaan yang sudah punya nama besar akan masuk daftar tersebut.

Kondisi ini akan mempermudah investor menentukan mana perusahaan yang dapat dijadikan emiten kompeten.

Anda bisa mengecek daftar perusahaan IPO terbaru sesuai tips memilih saham IPO, kemudian lihat portofolionya dan cek informasi terkait perusahaan tersebut.

Semua  didapatkan dengan mudah melalui situs Bursa Efek Indonesia, atau langsung melalui situs perusahaan tersebut. Alasannya, perusahaan memang wajib menyampaikan portofolio yang jelas jika mau menjadi salah satu emiten saham baik itu IPO maupun tidak.

Apa Kekurangan Saham IPO  

Selain keuntungan yang cukup banyak, saham IPO yang tersedia di bursa efek juga punya kekurangan bagi investor.

1.     Siapa Cepat Dia Dapat

Berhubung ini adalah saham baru, jika punya potensi bagus untuk jangka panjang berdasarkan analisis investor maka peminatnya akan sangat banyak. Alhasil, tidak semua peminat bisa membeli saham tersebut.

Baca Juga : 6 Cara Menghadapi Resesi Ekonomi Yang Harus Anda Tahu

Perlu effort yang tinggi untuk membeli, kalau terlambat sedikit saja bisa kehabisan dan kehilangan kesempatan mendapatkan cuan besar.

Bagi Anda yang waktunya tidak bisa full melihat pergerakan saham IPO, tentu tidak punya kesempatan besar beli saham tersebut dibandingkan yang memang fokus melihat pergerakan saham.

2.     Track Record Perusahaan

Selain perusahaan bonafit, banyak juga perusahaan baru yang terjun go public dalam daftar IPO. Belum bisa dilihat bagaimana sepak terjangnya secara maksimal sebab baru berdiri beberapa tahun, artinya kemungkinan rugi juga terbuka lebar kalau salah memilih emiten.

Baca Juga:
Pilih Strategi Trading Crypto yang Paling Cocok Digunakan

Investor tidak akan mendapatkan data yang sempurna soal eksistensi perusahaan itu, akibat keterbatasan data yang tersedia.

Sesuai tips memilih saham IP, tentu analisis dan melihat detail sangat penting sebelum menentukan membeli saham atau memilih emiten lain.

Istilah dalam Bursa Saham IPO

Sama halnya dengan bursa saham pada umumnya, saham IPO juga memiliki beberapa istilah penting di kalangan investor. Bagi pemula, wajib tahu apa saja istilah tersebut supaya bisa menggunakannya di waktu yang tepat.

1.     Book Building

Disebut juga masa penawaran perusahaan di awal pengumuman IPO, pada kondisi ini perusahaan ingin tahu sejauh mana calon investor menginginkan saham mereka.

Baca Juga : Ide Investasi: Hasilkan Penghasilan Tambahan Berlipat!

Pada masa ini, harga saham yang diinformasikan belum baku dan masih berupa rentang harga tertentu. Ketika investor mulai menampakkan minatnya untuk membeli sesuai rentang harga tersebut, maka kemungkinan nantinya harga yang ditetapkan akan semakin tinggi.

2.     Offering

Yaitu masa penawaran final dimana harga saham sudah ditetapkan oleh perusahaan IPO, berdasarkan hasil dari masa book building.

Pada saat offering, investor sudah bisa membeli dengan harga tersebut. Tentunya setelah terlebih dulu menggunakan tips memilih saham IPO agar bisa mendapatkan emiten berkualitas.

3.     Prospektus

Berupa berkas dokumen sudah dibuat oleh emiten, isinya adalah informasi penting tentang perusahaan tersebut dan saham yang akan ditawarkan.

Dokumen prospektus dibuat oleh perusahaan setelah melakukan koordinasi dengan pihak penjamin pelaksana emisi.

4.     Go Public

Istilah ini artinya adalah kondisi dimana sebuah perusahaan menginformasikan bahwa pihaknya akan melakukan penjualan saham. Kemudian akan mendaftarkan diri pada bursa efek sebagai media resmi transaksi saham.

Baca Juga : Cara Belajar Investasi, Awali Dengan Kesiapan Finansial

Baca Juga:
Ternyata, Ini Penyebab KPR Subsidi Ditolak Pihak Bank

Syarat Daftar IPO  

Untuk perusahaan yang ingin menjadi emiten IPO, ada beberapa syarat yang perlu dipenuhi sebelum bisa melakukan penjualan saham. Ini juga menjadi bagian dari implementasi tips memilih saham IPO, dimana investor bisa cek apakah perusahaan incaran memenuhi syarat tersebut.

1.     Struktur Organisasi Perusahaan

Perusahaan yang ingin go public harus punya struktur organisasi jelas dan bisa dipertanggungjawabkan. Mulai dari CEO perusahaan, direksi, hingga level manager ke bawah.

Orang-orang yang ada di dalam struktur tersebut terbukti memiliki kredibilitas yang bagus, sudah teruji reputasinya di dunia bisnis. Sehingga tidak perlu diragukan kapabilitas dalam menjalankan perusahaan.

2.     Minimal Aset Mencapai Rp. 100 miliar

Aset minimal yang wajib dimiliki perusahaan tersebut adalah Rp.100 miliar. Jumlah tersebut merupakan aset nyata atau real. Sebagai bukti bahwa perusahaan masuk kategori berpengalaman dalam hal pengelolaan aset sendiri.

Jadi saat menjadi perusahaan IPO, tentunya kemungkinan mengelola modal saham juga tidak sembarangan.

Baca Juga : 7 Rekomendasi Aplikasi Trading Kripto Terpopuler 2023

3.     Sudah Lolos Syarat Keuangan dan Akuntansi

Ada rincian laporan keuangan yang jelas, tidak rugi maksimal dua tahun terakhir sehingga bisa dikategorikan sebagai perusahaan sehat.

4.     Minimal Saham yang Dijual 150 Juta Lembar

Perusahaan juga siap untuk menjual minimal 150 juta lembar sahamnya ke publik, namun masih tersedia minimal pemegang saham mencapai 500 orang.

Cara Masuk Daftar IPO

Empat cara berikut ini dapat diterapkan oleh perusahaan ketika ingin jadi bagian dari transaksi saham IPO. Mereka berpotensi menuai keuntungan dari jual saham perusahaan, kemudian hasilnya dipakai sesuai tujuan di awal go public.

1.     Pilih Underwriter

Underwriter merupakan pihak profesional yang akan mendampingi perusahaan ketika ingin go public. Biasanya dipilih dari perusahaan sekuritas yang kompeten, untuk mempersiapkan semua persyaratan dan dokumen yang dibutuhkan.

Baca Juga:
Inilah 6 Tips Menabung Dana Darurat agar Keuangan Tetap Aman

pihak perusahaan akan secara intensif melakukan koordinasi dengan underwriter sampai semua dokumen tuntas dan siap diajukan kepada Bursa Efek Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan.

Baca Juga : 5 Tips Manajemen Risiko dalam Trading Paling Sederhana

2.     Mengajukan Dokumen Pada Bursa Efek Indonesia

Selanjutnya, pihak perusahaan bisa mengajukan dokumen lengkap ke BEI. Pihak BEI akan melakukan verifikasi  dokumen dan mempelajarinya secara detail, termasuk melakukan survei dan kunjungan langsung ke kantor perusahaan.

Pada tahap ini juga ada presentasi yang dilakukan oleh perusahaan, underwriter dan pihak profesional terkait lainnya. Mereka diberikan kesempatan untuk menjabarkan alasan go public perusahaan.

3.     Tunggu Konfirmasi Setuju dari Otoritas Jasa Keuangan

Dokumen yang sama juga diajukan kepada Otoritas Jasa Keuangan, gunanya untuk mendapatkan izin untuk menjadi bagian IPO. Sekaligus menjadi bagian penting saat membuat prospektus dan menyebarluaskannya melalui berbagai jenis media.

Baca Juga : Penting Kelebihan dan Kekurangan Bitcoin Harus Diketahui

4.     Mulai Book Building

Jika izin OJK sudah di tangan, maka pihak perusahaan dapat melakukan penawaran umum terlebih dahulu dan dilanjutkan dengan penawaran final.

Implementasi tips memilih saham IPO akan sangat mempengaruhi sukses atau tidaknya investor menggunakan modalnya untuk membeli saham IPO. Apakah Anda ingin mendapatkan untung dari saham IPO? Cek saja daftar terbarunya dan pilih yang tepat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
error: Content is protected !!