Tips Menanam Tomat Hidroponik supaya Menghasilkan Buah yang Bagus


Tomat hidroponik adalah tomat yang tidak ditanam dengan cara biasa hanya dengan menanam bibit di dalam tanah.
Namun, tomat initumbuh dalam campuran nutrisi dan cenderung ditempatkan di selain tanah yang dapat memberikan nutrisi dan mendukung pertumbuhan akar.
Menanam tomat yang dibudidayakan dengan hidroponik tentunya membutuhkan ilmu pengetahuan terlebih dahulu. Karena berbeda dengan cara bercocok tanam dengan yang biasanya.
Tips Menanam Tomat Hidroponik supaya Mendapatkan Hasil yang Maksimal
Menanam tomat menggunakan cara hidroponik ini merupakan terobosan besar dalam bidang pertanian. Karena selain caranya yang lebih efisien hasilnyapun bisa lebih dari cara menenam biasa.
Tomat hidroponik ini memungkinkan petani untuk membesarkannya dilingkungan yang terkendali dengan sedikit risiko penyakit, hasil buah besar, dan pertumbuhan yang bisa dibilang cepat.
Namun, setiap cara juga pasti memiliki konsekuensi dan kekurangannya masing-masing. Begitu juga termasuk menanam tomatini. Contohnya seperti dalam proses perawatan tomat ini memerlukan tenaga lebih karena harus diperhatikan secara ekstra.
Baca Juga : Cara Memulai Usaha Tanaman Hias yang Mudah
Dalam biayanya juga tomat hidroponik ini terhitung lebih mahal. Dan dalam perawatannya juga memang harus dipelajari terlebih dahulu karena jika ada yang salah hasilnyapun akan gagal.
Tomat adalah buah yang sudah menjadi kebutuhan sehari-hari khususnya bagi ibu-ibu untuk bumbu masakan atau pelengkap makanan. Sebenarnya jika hanya untuk konsumsi sehari-hari, menanam tomat ini tidaklah terlalu sulit. Entah itu tomat iniataupun tomat biasa.
Karena melihat ukurannya yang tidak terlalu besar jadi jika menanam tomat juga tidak akan terlalu memakan banyak lahan. Seperti halnya menanam cabe atau terong menanam tomatpun tidak jauh berbeda.
Lain halnya jika Anda berniat untuk bertani dan ingin memproduksi dalam jumlah masal tentunya ini membutuhkan treatment yang berbeda. Apalagi menggunakan sistem hidroponik.
Ada beberapa tips atau langkah yang harus dilewati supaya bisa mendapatkan tomat iniyang bagus dan layak dikonsumsi. Berikut ini tips yang bisa diterapkan.
1. Persiapkan Lahan untuk Menanam
Langkah pertama yang harus ditempuh dalam menanam tomat hidroponik adalah menyiapkan lahan atau ruang untuk menanam tomat.
Baca Juga : Berkebun Cabe Hidroponik di Lahan Sempit Menguntungkan Hasilnya
Meskipun hanya akan menanam tomat inidalam skala kecil, tetap saja harus dipersiapkan lahan yang strategis. Karena ada syarat tersendiri yang harus dipenuhi dalam pemilihan lahan tersebut.
Jika ingin mendapatkan hasil yang optimal maka wajib tempat tersebut harus tersinari matahari selama kurang lebih delapan jam selama sehari. Matahari ini memiliki peran yang cukup besar dalam menanam tomat hidroponik ini.
Semakin sedikit durasi waktu tersinari mataharinya maka hasilnyapun akan semakin kurang optimal. Karena jika tomatini kurang tersinari matahari maka akan mengganggu ke dalam proses fotosintesis yang dibutuhkan.
2. Persiapkan Media Hidroponiknya
Bercocok tanam menggunakan system hidroponik ini artinya tidak menggunakan tanah sebagai tempat tanaman untuk tumbuh. Maka dari itu, harus disisipkan media yang bisa mendukung proses pertumbuhan akar tomat hidroponik tersebut.
Ada beberapa media yang bisa digunakan untuk menggantikan tanah sebagai penopang pertumbuhan akar tomat ini.
Baca Juga : Cara Meningkatkan Kualitas Udara di Rumah Secara Alami
Yaitu media seperti pasir kasar, permit, kerikil halus, sekam, arang, serabut akar, dan bubuk kayu mampu dijadikan media hidroponik sebagai pengganti tanah.
Akan lebih optimal lagi jika media-media yang tadi dicampurkan dengan menggunakan takaran yang seimbang sehingga menghasilkan media yang gembur untuk perkembangan akar.
Pada fase ini bisa juga dicampurkan antara media hidroponik dan pupuk dasar dengan perbandingan empat berbanding satu.
3. Persiapkan Pot untuk Wadah
Dalam pemilihan pot sendiri sebenarnya bisa bebas dan menggunakan barang yang seadanyapun tidak akan menjadi soal asalkan bisa mewadahi tomatitu sendiri.
Entah menggunakan pot biasa, ember bekas, atau plastik polybag sekalipun tidak akan menjadi masalah. Namun untuk mengurangi beban biaya bisa menggunakan plastic polybag.
Setelah potnya siap maka tinggal masukan bahan organic yang telah disediakan sebagai media hidroponik dan disisakan sekitar 3 cm dari batas atas pot.
4. Pemberian Pupuk Dasar
Untuk pemberian pupuknya sendiri alangkah lebih baiknya dicampur antara pupuk dasar dengan bahan dasar hidroponik.
Sedangkan untuk komposisi pupuknya sendiri biasanya campuran dari pupuk organic dan pupuk buatan. Gunakan pupuk kendang yang sudah dikomposisikan dengan EM4 lalu dicampur dengan PHONSKA dan SP36 dengan menggunakan perbandingan dua banding satu.
Selanjutnya pupuk dasar tersebut bisa dikubur di tengah-tengah polybag dengan ke dalaman kurang lebih 10-15 cm.
Baca Juga : 9+ Manfaat Akar Wangi yang Belum Banyak Diketahui
5. Pembibitan
Dalam proses pembibitan tomattersebut dianjurkan untuk mempertimbangkan dalam pemilihan bibitnya terlebih dahulu. Karena ketika ingin mendapatkan varietas tomat hidroponik yang baik dan unggul haruslah menggunakan bibit yang baik juga.
Setelah memiliki bibitnya, langkah yang selanjutnya adalah masukan bibit tersebut ke dalam air yang sudah ditetesi ZPT Auxin selama empat jam kemudian dituras dan dibuntal menggunakan kain basah.
Sambil menunggu bibitnya berkecambah maka siapkan pot-pot kecil yang sudah diisi dengan tanah yang sudah berhasil disiapkan. Ketika bibit-bibit tomat sudah mulai berkecambah maka masukan terlebih dahulu ke dalam pot-pot kecil pembibitan.
Lakukan selama kurang lebih 30 hari sambal dirawat dan disiram setiap harinya. Barulah setelah itu bibit tomat inisudah siap dipindahkan ke dalam polybag yang sudah disiapkan.
6. Penanaman Bibit Tomat ke Dalam Pot
Sebelum memasukan bibit ke dalam pot galilah lubang di tengah pot tersebut lalu masukan cairan NPK 16-16-16 terlebih dahulu. Selanjutnya barulah bibit tomat bisa dimasukan ke dalam pot.
Sebaiknya langsung memberikan ajir agar tidak mengganggu atau melukai perakaran tomat hidroponik kelak. Bibit tomat yang baru ditanam biasanya memerlukan perhatian yang lebih.
Khususnya dalam sepuluh hari pertama harus rutin menyiram agar tidak layu, dan menyulam bibit-bibit yang terlihat sakit.
Baca Juga : 8 Tips Meraih Peluang Bisnis Pupuk Pertanian Organik
7. Penyiraman Tanaman
Untuk proses penyiramannya sendiri bisa menggunakan gambol manual atau menggunakan selang fertigasi. Perlu diperhatikan juga tidak boleh terlalu banyak menyiram ke dalam pot atau polybag karena akan menyebabkan pembusukan di bagian akar tomat ini.
8. Pemupukan Susulan
Maksud dari pemupukan susulan terhadap tanaman tomat hidroponik adalah untuk menyuplai nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman sehingga pertumbuhannya dapat dipacu.
Dalam prosesnya sendiri bisa menggunakan cara pemupukan pengocoran melalui pangkal tanaman maupun menggunakan penyemprotan.
9. Pengendalian Hama dan Penyakit
Proses pengendalian hama dan penyakit tanaman tomat ini sendiri sebenarnya tidak jauh berbeda dengan tanaman-tanaman lainnya. Maka dari itu, tanaman tomatini harus sangat diperhatikan karena berpengaruh terhadap pengendalian hama dan penyakit tanaman.
Biasanya penyakit yang sering muncul adalah layu atau pembusukan. Maka untuk pengendaliannya cukup lakukan penyemprotan fungisida dengan interval waktu yang telah ditentukan.
10. Panen Buah
Buah tomat inibiasanya baru bisa dipanen setelah 80-90 dari proses penanaman tergantung dari varietas tanam. Tanda dari buat tomat yang sudah bisa dipanen adalah warnanya yang sudah berubah menjadi merah.
Tanaman tomat ini sendiri merupakan tanaman yang tidak hanya sekali panen. Tapi bisa berkali-kali dengan interval waktu 3-5 hari sekali.
Baca Juga : 5 Ide Peluang Usaha di Desa yang Sangat Menguntungkan
11. Perawatan Pasca Panen
Karena tanaman tomat inibisa dipanen secara berkali-kali maka perlu ada perawatan pasca panen supaya tidak mengganggu atau merusak stabilisasi pertumbuhan tanaman tersebut.
Perawatan pasca panen yang bisa dilakukan terhadap tanaman tomat hidroponik adalah dengan melakukan pemupukan susulan dengan pengkocoran pupuk di pangkal tanaman dan juga penyemprotan menggunakan ZPT dan POC.